Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Hutan, Masyarakat Adat Kombay Gelar Festival Ulat Sagu

Reporter

image-gnews
Proses Ramas Sagu dengan air di Kampung Sira, Kecamatan Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Rabu 14 Maret 2018 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Proses Ramas Sagu dengan air di Kampung Sira, Kecamatan Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Rabu 14 Maret 2018 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Iklan

TEMPO.CO, Meruke - Masyarakat Hukum Adat (MHA) Kombay menggelar ritual besar Festival Pesta Ulat Sagu atau Yame di Kampung Uni, Distrik Bomakia, Merauke, Papua, Kamis, 27/9. Festival ini melibatkan ratusan orang dari komunitas di dalam dan luar masyarakat adat.

Tuan pesta Festival Pesta Ulat Sagu, Yambumo Kwanimba mengatakan tujuan acara ini adalah untuk melindungi hutan mereka dari masuknya perusahaan ke wilayah masyarakat adat Kombay. "Supaya hutan kami tidak hancur, karena hutan kami termasuk kecil. Harapannya festival ini berlanjut tahun berikutnya, karenanya hutannya tetap harus ada, supaya tanaman sagu tetap ada," kata Yambumo.

Pesta Ulat Sagu, menurut dia, pada awalnya ritual yang tidak hanya untuk melindungi hutan, tetapi juga menjaga perdamaian. Pesta ini juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, leluhur, alam semesta dan sesame.

Direktur Perkumpulan Silva Papua Lestari (PSPL), Kristian Ari di Distrik Bomakia, Kabupaten Boven Digoel, Papua, mengatakan Yame memiliki pesan moral kerja sama dan solidaritas persaudaraan yang tinggi. Pesta ulat sagu merupakan ritual adat rutin yang dilakukan MHA Kombay.

“Namun kali ini mereka menggelar ini dalam skala festival yang melibatkan banyak masyarakat adat dari berbagai kampung atau marga,” kata Kristian Ari. Dengan festival ini mereka ingin mengajak semua pihak, baik legislatif, yudikatif, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media membantu mereka mendapatkan hak pengelolaan Hutan Adat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kristian, hal yang masih menjadi kendala dalam upaya pengajuan Perhutanan Sosial untuk Hutan Adat di Papua adalah belum adanya Perda-Perda Pengakuan Masyarakat Hukum Adat.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua, John Way mengatakan Festival Pesta Ulat Sagu ini termasuk sebagai even wisata. Jika dikembangkan lebih lanjut lagi ini bisa menjadi ekowisata di Papua.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan 5 Beras Analog, Sumber Karbohidrat Alternatif saat Harga Beras Naik

34 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023. Menjelang bulan Ramadan, harga beras di masyarakat semakin melambung tinggi. TEMPO/Tony Hartawan
Kelebihan 5 Beras Analog, Sumber Karbohidrat Alternatif saat Harga Beras Naik

Saat harga beras naik, beras analog bisa jadi sumber karbohidrat alternatif. Apa saja kelebihannya?


Kandungan Nutrisi 4 Makanan Alternatif Ketika Harga Beras Melambung

37 hari lalu

Ilustrasi nasi jagung. Pinterest
Kandungan Nutrisi 4 Makanan Alternatif Ketika Harga Beras Melambung

Alternatif di saat harga beras tinggi itu tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi dan vitamin yang penting.


Harga Beras Naik Tinggi, Inilah 5 Bahan Makanan Pengganti Beras

38 hari lalu

Ilustrasi singkong atau singkong rebus. ANTARA FOTO
Harga Beras Naik Tinggi, Inilah 5 Bahan Makanan Pengganti Beras

Dalam menghadapi harga beras yang meroket, diperlukan alternatif makanan pengganti beras yang tetap mengenyangkan dan bergizi.


Cerita Perjuangan Warga di Pedalaman Papua Menuju TPS Rumah Sagu dan Harapan Mereka terhadap Presiden Terpilih

41 hari lalu

Suasana Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Kampung Atti, Distrik Minyamur, Papua Selatan yang terbuat dari daun sagu. Warga sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIT. Terhitung ada 238 pemilih yang terdaftar di sana. Foto: Diana Cristiana Da Costa Ati Mappi.
Cerita Perjuangan Warga di Pedalaman Papua Menuju TPS Rumah Sagu dan Harapan Mereka terhadap Presiden Terpilih

Sejumlah 238 suara di pedalaman Papua Selatan, Kampung Atti, menaruhkan harapan mereka kepada presiden terpilih. Menempuh medan berat untuk nyoblos.


7 Daerah dengan Tradisi Kuliner Sagu, Tersebar dari Ujung Timur dan Barat Indonesia

13 November 2023

Salah satu sajian sarapan khas di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, di antaranya di Kepulauan Anambas adalah mi sagu dengan kuah asam pedas. Tempo/Rita Nariswari
7 Daerah dengan Tradisi Kuliner Sagu, Tersebar dari Ujung Timur dan Barat Indonesia

Tradisi kuliner berbahan sagu ditemuan dari Sumatera hingga Papua.


Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Ilustrasi pembalut. Freepik.com
Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan


Tak Hanya Jadi Makanan Pokok, Ini Manfaat Sagu Untuk Kesehatan Kulit Wajah

11 November 2023

Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik
Tak Hanya Jadi Makanan Pokok, Ini Manfaat Sagu Untuk Kesehatan Kulit Wajah

Sagu dikenal sebagai salah satu bahan makanan pokok masyarakat di Indonesia. Namun, ternyata sagu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya bisa dijadikan masker wajah.


Resep Kernas Makanan Khas Natuna berbahan Sagu

9 November 2023

Tabel Mando dan Kernas, cemilan khas Pulau Natuna yang berbahan utama dari ikan. Tempo/Rita Nariswari
Resep Kernas Makanan Khas Natuna berbahan Sagu

Makanan khas Natuna, Kernas nikmat dimakan selagi panas, terlebih jika dicocol saus pedas


Resep Membuat Es Sagu Alpukat

29 Oktober 2023

Ilustrasi alpukat. Freepik.com/Jcomp
Resep Membuat Es Sagu Alpukat

Buah alpukat bisa dikreasikan dengan berbagai resep minuman segar, tak hanya jus


Asal-Usul Papeda, Makanan Khas Papua yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

20 Oktober 2023

Papeda dan ikan kuah kuning khas Papua di Alenia Coffee & Kitchen, Jalan Kemang Raya 66B, Kemang, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana
Asal-Usul Papeda, Makanan Khas Papua yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

Pada 2015, papeda yang berasal dari Papua, Maluku, dan wilayah Indonesia Timur lainnya dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia