TEMPO.CO, Jakarta - Perhiasan emas dengan logo bunga rafflesia yang dibuat para perajin emas di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, perlahan mulai menembus pasar mancanegara, yakni Malaysia.
“Semoga hal itu bisa mempromosikan Bengkulu sebagai destinasi wisata habitat bunga rafflesia," kata pelopor perhiasan emas rafflesia Syahril di Bengkulu, Rabu, 26/9. Usaha kerajinan perhiasan emas rafflesia di kalurahan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun terakhir.
Untuk membuat satu perhiasan emas rafflesia perajin membutuhkan waktu antara 1-3 hari kerja. Sedangkan tarif jasa pembuatannya bervariasi tergantung berat emas dan tingkat kesulitan. Untuk saat ini rentang harganya antara Rp350 ribu sampai Rp1,2 juta.
"Dalam sebulan, paling tidak ada 10 pesanan. Bentuknya beragam, seperti gelang, cincin, kalung, giwang hingga pin," kata Syahril.
Yulinem Zuhir, salah seorang pemilik toko emas di Kota Bengkulu mengungkapkan, tema rafflesia menjadi angin segar bisnis perhiasan. Tema tersebut memang diperkenalkan oleh para pengrajin di Kelurahan Malabero.
"Kehadiran wisatawan ke Bengkulu telah memberikan dampak positif terhadap perhiasan emas rafflesia dalam menembus pasar domestik maupun mancanegara," kata dia.
Melalui kreativitas tersebut, kata Yulinem, perhiasan emas Raffleisa kini menjadi salah satu buah tangan yang diburu wisatawan. Dia berharap pemerintah terus mendorong promosi perhiasan emas rafflesia Bengkulu itu agar semakin dikenal luas wisatawan.
ANTARA