TEMPO.CO, JGarut - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut menyatakan, kebakaran Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah mulai padam menjelang Kamis, 20/9, petang.
Kepala Seksie BKSDA Wilayah V Garut, Purwantono mengatakan, jajarannya bersama petugas gabungan lainnya terus fokus memadamkan kobaran api yang membakar tanaman di Gunung Guntur. "Petugas masih memadamkan, dan tadi sore api sudah mulai padam," kata diaa.
Kebakaran Gunung Guntur itu terjadi dua kali pada Rabu malam dan Kamis (19-20 September). Area yang terbakar merupakan kawasan alang-alang dan hutan pinus. Tim dari BKSDA bersama petugas lain dan masyarakat sekitar pun segera melakukan pemadaman agar api tidak meluas.
Warga setempat, Rosidin mengatakan, kobaran api itu sudah diketahui warga Kamis dini hari. "Kejadiannya diperkirakan tadi malam," kata Rosidin warga kaki gunung Guntur Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Kamis.Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat. id.wikipedia.org
Purwanto belum bisa memperkiraka berapa luas lahan yang terbakar. "Saat ini tim sedang fokus melakukan pemadaman. Setelah kami baru akan melakukan pemetaan luas hutan yang terbakar," kata dia.
Ia menyampaikan jajarannya tengah menyelidiki penyebab kebakaran hutan tersebut. Mereka pun mengimbau masyarakat agar tidak menyalakan api di sekitar tanaman yang kondisinya kering.
Dugaan sementara, menurut Purwanto, api berasal dari ulah manusia karena daerah yang terbakar merupakan kawasan bebas akses dilewati orang. "Namun sampai sekarang belum dapat memastikan bagaimana api dapat muncul. Apakah oknum tersebut membakar secara sengaja atau tidak," kata dia.
Menurut Rosidin, kebakaran itu akibat musim kemarau yang berlangsung lama sehingga banyak tanaman mengering mudah terbakar. "Ditambah lagi tiupan angin yang kencang sehingga api mudah membakar tanamanan," kata dia.
ANTARA