TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin mengatakan hingga Selasa, 18/9, malam kebakaran di kawasan hutan Gunung Ciremai belum berhasil dipadamkan.
"Sampai dengan pukul 19.00 WIB api masih menyala mengarah ke timur atau bawah dan barat atau ke atas," kata Agus, di Kuningan, Selasa. Dia mengatakan kebakaran kawasan hutan Gunung Ciremai pertama kali diketahui masyarakat sekitar pukul 12.30 WIB.
Titik mengganasnya si raja merah, antara lain, ada di Leuweung Kiara, Ciula, Lemah Neundeut Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. Untuk paa pemadaman Agus menyatakan, mereka sangat kekurangan personel.
"Sumber daya yang terlibat di lapangan berjumlah 40 orang berasal dari unsur BPBD, Satpol PP, TNGC, TNI, Polri, LSM AKAR dan partisipasi masyarakat sekitar," kata Agus. BPBD Kabupaten Kuningan menurunkan Tim advance, Tim assessment dan Tim pemadaman.Lokasi kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. TEMPO/Deffan Purnama
Upaya pemadaman masih dilakukan secara manual menggunakan alat seadanya. "Pemadaman dilakukan lagsung di titik api dari arah Selatan dan Timur bawah yaitu dari Desa Linggarjati dan juga Setianegara," kata Agus.
Dia memperkirakan sampai saat ini lahan yang terbakar kurang lebih seluas 50 hektare, namun itu masih berlangsung dan dimungkinkan akan lebih luas lagi. "Karena sampai saat ini api belum padam, jadi perkiraan sementara kurang lebih 50 hektare," katanya.
Kendala pemadaman api adalah medan yang sulit dijangkau dan juga kawasan hutan yang sudah mengering.
Gunung Ciremai adalah gunung ke-empat yang mengalami kebakaran pada bulan ini. Sebelumnya Gunung Lawu, Sindoro, dan Sumbing juga terbakar. Namun kebakaran di Lawu sudah berhasil dipadamkan. Sedangkan sampai 2 hari lalu kebakaran di Sindoro-Sumbing sudah meludeskan kawaan hutan seluas 1222 hektar.
ANTARA