TEMPO.CO, Jakarta - Wali kota Hebron, Palestina, Tayseer Abu Sneineh memperkenalkan daerah yang dipimpinnya sebagai pemukiman berperadaban kuno dan telah diakui UNESCO sebagai kota warisan dunia. Hal itu dia sampaikan saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 17/9
Ia mengatakan Hebron adalah kota bisnis dan perdagangan di Palestina yang memiliki industri handcraft dan keramik terbaik di negara itu. "Hebron juga memiliki banyak mahasiswa yang belajar di berbagai universitas di dunia," kata dia. Namun demikian, anak-anak yang berangkat kesekolah di kota Hebron masih harus diperiksa keamanan Israel.
Kota Hebron secara keamanan dan militer terbagi dua bagian. Hebron 1 dikuasai pemerintah Palestina dan Hebron 2 dibawah kendali penuh pemerintah Israel. Meskipun demikian, Wali kota Abu Sneneh memimpin kota Hebron secara keseluruhan.Sejumlah pelajar Palestina bermain di lokasi sekolah mereka yang telah dihancurkan pasukan Israel, di Hebron, Tepi Barat, 10 April 2018. REUTERS/Mussa Qawasma
Penduduk Palestina yang menjadi warga kota Hebron juga tidak mengalami perpecahan. Mereka sebagai orang Palestina masih bersatu dan tidak terpecahkan oleh intervensi keamanan dan militer Israel di wilayah Hebron 2 .
"Kami sebagai pemerintah kota Hebron sangat memperhatikan sekali warga Hebron, tanpa membedakan penduduk kami yang hidup di Hebron 1 atau pun Hebron 2. Semuanya kami ayomi dengan baik," jelasnya.
Tayseer mengatakan pemerintah kota Hebron bekerja sama dengan tetangga-tetangga dan negara Islam lainnya untuk memajukan dan mempertahankan kota Hebron. “Kami tidak akan pernah patah semangat dan tetap pada prinsip kami bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”
Kegiatan kuliah umum ini berlangsung dalam bahasa Arab Palestina yang diterjemahkan oleh seorang sarjana asal Makassar yang pernah kuliah di Yordan, Muzzakar. Kuliah umum ini juga diisi oleh Mr Belal Almuhtaseb selaku staf pejabat Wali kota untuk melengkapi persentasi Walikota Hebron. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun juga turut hadir.
ANTARA