TEMPO.CO, Jakarta - Nelayan di pesisir selatan Cilacap, Jawa Tengah, akan menggelar prosesi sedekah laut pada 12 Oktober mendatang. Saat ini mereka sudah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk upacara yang merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki.
"Sedekah laut merupakan tradisi tahunan yang digelar nelayan secara turun-temurun," kata kata Ketua Panitia Pisungsung Jaadri (Sedekah Laut) Tahun 2018 Tarmuji, di Cilacap, Senin, 17/9.
Dalam acara sedekah laut nanti, kata dia, 10 jolen berisi sesaji akan dilarung di perairan sebelah selatan Pulau Nusakambangan. Rinciannya adalah ada satu buah jolen tunggul yang berukuran besar dan sembilan jolen berukuran kecil.
Jolen tunggul berasal dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, sedangkan sembilan jolen kecil dari beberapa lembaga. Para penyedia jolen kecil adalah HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Cilacap dan delapan kelompok nelayan yang berada di wilayah eks kota administratif Cilacap.
Sebelum dilarung 10 jolen tersebut akan dikirab dari halaman Pendopo Wijayakusuma Sakti Kabupaten Cilacap menuju Pantai Teluk Penyu. Setelah itu dibawa ke perairan sebelah selatan Pulau Nusakambangan dengan menggunakan perahu-perahu berukuran kecil.
Selain sebagai wujud syukur kepada Tuhan sedekah laut ini digelar juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang telah berlangsung secara turun-temurun di pesisir selatan Kabupaten Cilacap. "Kami berharap kegiatan ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Cilacap khususnya Pantai Teluk Penyu."
Terkait dengan hasil tangkapan berupa ikan, Tarmuji mengakui jika hasilnya cukup melimpah dan saat sekarang masih berlangsung masa panen. "Namun kadang kami terkendala oleh gelombang tinggi yang sering terjadi sehingga kami tidak berani melaut untuk mencari ikan," katanya.
ANTARA