TEMPO.CO, Cirebon - Sebanyak 3.000 lebih warga Kota Cirebon, Jawa Barat, secara bersama-sama memakan nasi lengko dalam rangka pemecahan Original Record Indonesia (ORI). "Kita berupaya melakukan pemecahan rekor ORI, yaitu makan nasi khas Cirebon," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Jawa Barat, Asep Dedi, di Cirebon, Sabtu, 15 September 2018.
Pemecahan rekor makan nasi lengko terbanyak tersebut, kata Asep, dilakukan di sepanjang Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Kegiatan pemecahan rekor juga dimaksudkan untuk mengenalkan nasi lengko kepada khalayak lebih luas.
"Karena di Cirebon bukan hanya empal gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot, tapi juga ada nasi lengko yang enak," kata Asep.
Presiden ORI Agung Elvianto berharap pemecahan rekor makan nasi lengko dengan peserta terbanyak ini bisa membawa nasi lengko menjadi ikon kuliner khas Indonesia. "Jadi bukan hanya kuliner dari Cirebon, tapi bisa menjadi kuliner nasional," kata Agung.
Baca juga: Asyiknya Berburu Kuliner Pagi di Pasar Kanoman Cirebon
Menurut Agung, jika sudah menjadi ikon kuliner Indonesia, nasi lengko bisa disajikan di berbagai acara yang bersifat nasional, bahkan internasional. "Ini bisa mendorong UMKM kita bergairah dan memberikan dampak ekonom."
Pemecahan rekor terkait dengan kuliner di Indonesia cukup sering dilakukan. Pada bulan Agustus lalu, dilakukan pemecahan rekor untuk penyajian pempek terbanyak dalam satu waktu di Palembang. Saat itu, warga Palembang berhasil menyajikan 18.818 porsi pempek dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Pemecahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) tersebut dilakukan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Rabu, 8 Agustus 2018, dengan disaksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Pj Wali Kota Palembang, Akhmad Najib, mengatakan penyelenggaraan pemecahan rekor dimaksudkan untuk mendorong penyediaan pangan yang berkualitas. Penyelenggaraan ini juga bertujuan untuk memotivasi pengusaha pempek agar menyediakan pempek dengan SNI.
ANTARA