TEMPO.CO, Surakarta - Ribuan orang mengikuti upacara tradisi kirab malam 1 Sura (kalender jawa) yang digelar kerabat Pura Mangkunegaran di Kota Solo, Senin, 10/9, malam. Kirab Malam Satu Sura itu dilakukan dengan mengelilingi Pura Mangkunegaran scara membisu (tapa bisu)
Kirab Malam Satu Sura itu dilakukan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa. Dalam kesempatan ini Pura Mangkunegaran mengeluarkan empat pusaka, yakni tiga pusaka jenis tombak dan satu pusaka berada di dalam jodang (kotak menyerupai rumah kecil).
Pasa peserta kirab Malam Satu Sura mengenakan pakaian jawa (beskap) untuk yang laki-laki, dan kebaya bagi perempuan. Kebanyakan busana itu berwarna hitam.
Acara kirab diawali keluarga, kerabat hingga abdi dalem Pura Mangkunegaran. Diantara meeka tampak sejumlah tamu undangan, seperti Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Gatot Nurmantyo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono dan Anggota DPR RI, Ario Bimo.
Para tamu undangan itu juga ikut kirab berjalan tampa alas kaki mengelilingi Puro Mangkunegaran.Para abdi dalem Pura Mangkunegaran melakukan kirab malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 24 Oktober 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
Panitia Kirab Malam Sura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, mengatakan Puro Mangkunegaran melaksanakan kirab malam 1 Suro sesuai kalender resmi pemerintah.
Usai kirab, pusaka lalu diserahkan kepada KGPAA Mangkunagoro IX untuk disimpan. Sementara ribuan orang dan pengunjung yang memadati pendopo Puro Mengkunegaran berebut air yang sebelumnya digunakan untuk mensucikan pusaka.
KGPAA Mangkunagoro IX lalu membagikan ribuan bungkus nasi untuk masyarakat. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan antara pemimpin dengan rakyatnya. Selain itu, KGPAA Mangkunagoro IX bersama keluarga juga memberikan uang dengan cara disebar di depan pendopo Puro Mangkunegara. Hal ini diusambut ribuan orang masyarakat yang sudah menunggu sejak sore hari.
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan ikut tradisi mengelilingi Puro Mangkunegara sambil berdoa berzikir bersama peserta lainnya. "Saya bukan pertama kali ikut tradisi 1 Sura, tetapi di Keraton memang baru pertama," ujarnya.
Adapun Yanto, 48 tahun, warga asal Boyolali sengaja datang ke Mangkunegaran untuk mendapatkan berkah berupa uang recehan baik logam maupun kertas.
ANTARA