TEMPO.CO, Jakarta - H.I.S. Travel Indonesia akan meluncurkan program-program tur berkonsep wisata halal ke Jepang. “Jepang sudah dikategorikan sebagai negara yang ramah terhadap wisatawan Muslim,” kata General Manager Operation Officer H.I.S. Indonesia Arief Kurnia di Jakarta, Jumat, 7/9.
Arief menunjuk bahwa di negeri matahari terbit itu sudah cukup banyak tempat shalat di ruang publik, misalnya restoran. Banyak rumah makan juga sudah memiliki sertifikasi halal dari Nippon Asia Halal Association. "H.I.S. melalui departemen umrohnya akan meluncurkan program tur halal (wisata halal) ke Jepang."
Program tur halal ke Jepang ini, menurut Arief, akan mencakup pengaturan waktu shalat yang lebih, penyediaan makanan halal, dan juga menggelar interaksi antara wisatawan Muslim Indonesia dengan komunitas Muslim di Jepang.
Kata Arief, interaksi ini bertujuan agar Muslim Indonesia mengetahui dan mempelajari bagaimana komunitas Muslim di Jepang yang notabene minoritas bisa bertahan. "Ini yang akan menjadi point utama dari program tur halal ke Jepang kami," ucapnya.
Gairah wisata halal juga tengah digalakkan Pemerintah Selandia Baru. Badan Tourism negeri itu sudah mengeluarkan panduan makanan halal beberapa bulan lalu. Hal tersebut dilakukan meningkatkan pengalaman wisatawan muslim di Selandia baru.Matamata Tourist Information Center bergaya Lord of The Ring. Kawasan Hobbiton ini dijadikan atraksi wisata oleh pemerintah Selandia Baru. Kawasan Hobbiton termasuk dalam salah satu tujuan pariwisata negara Selandia Baru, bahkan terdapat paket wisata untuk mengunjungi Hobbiton dan tempat syuting Lord of The Ring lainnya.13 Maret 2013. Getty Images.
Regional Manager South and Southeast Asia Tourism New Zealand, Steven Dixon, mengatakan panduan yang diperbaharui ini menunjukkan komitmen Selandia Baru memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, serta memperkuat posisi Negara itu sebagai destinasi liburan pilihan wisatawan muslim.
"Kami melihat perkembangan pariwisata halal di kawasan Asia Tenggara yang kian meningkat, sehingga kami ingin memastikan bahwa wisatawan muslim juga memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pilihan makanan yang halal di New Zealand," ucap Steven dalam keterangan pers, Maret 2018.
Panduan makanan halal pertama kali diluncurkan pada 2016. Panduan makanan halal edisi 2017-2018 itu memiliki lebih dari 289 tambahan restoran dan kafe. Jumlah pilihannya meningkat 51 persen dari edisi sebelumnya.