Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabupaten Lebak Gunakan Narasi Multatuli untuk Tarik Wisatawan

Reporter

image-gnews
Prasasti Eduard Douwes Dekker di halaman rumah cagar budaya Multatuli di Rangkasbitung, Lebak, Banten, 29 Juli 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Prasasti Eduard Douwes Dekker di halaman rumah cagar budaya Multatuli di Rangkasbitung, Lebak, Banten, 29 Juli 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Lebak - Narasi mengenai Max Havelaar karya Multatuli atau Eduard Douwes Dekker bisa menjadi daya tarik Kabupaten Lebak, Banten, untuk mendatangkan wisatawan. Salah bab dalam karya itu adalah kisah Saidjah dan Adinda yang sudah kodang.

 "Narasi Saidjah dan Adinda karya Multatuli bisa terus dikembangkan, karena ini bisa menjadi daya tarik masyarakat di luar Lebak untuk datang," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid saat pembukaan Festival Seni Multatuli di Rangkasbitung, Kamis, 6/9.

Dia mengatakan Multatuli saat menulis novel tersebut dipenuhi rasa marah, setelah merasa gagal mengatasi ketidakadilan di masyarakat Lebak. Gagasan Multatuli yang dituangkan dalam novel tersebut, menurut Hilmar, membuat masyarakat Eropa dan beberpaa tokoh Indonesia saat itu tercerahkan mengenai buruknya sistem penjajahan.

Baca juga: 34 Artefak dari Belanda akan Melengkapi Museum Multatuli

Sejarawan Bonnie Triyana sepakat narasi Multatuli memang bisa menjadi kekuatan Kabupaten Lebak, terutama Rangkasbitung. Dan narasi tersebut dapat mengundang orang untuk datang.

Saat ini sudah berdiri Museum Multatuli di Lebak yang mengkoleksi berbagai hal tentang tokoh tersebut. "Dulu kalau orang ke sini ingin  tahu tentang Multatuli tidak tahu harus kemana. Sejak ada Museum Multatuli mereka mudah mendapatkan informasi tersebut," kata dia.

Dia mengatakan Multatuli atau Douwes Dekker memang hanya sekitar tiga bulan tinggal di Lebak sebagai asisten residen. Dia pindah dari Lebak, setelah berselisih dengan atasannya.

Tetapi penderitaan yang dialami rakyat Lebak telah menginspirasi dia menulis novel yang terbit pada 1860. Pada saat itu dia tinggal di Brussel, Belgia. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia pada 1972 oleh HB Jassin.Max Havelaar Dihadapan orang Jawa. Foto:Buku Multatuli

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Multatuli menempati bangunan bekas kantor Kawedanan Rangkasbitung (1923). Museum yang terdiri atas tujuh ruangan ini menampilkan empat tema besar, yaitu antikolonialisme, Multatuli dan karyanya, sejarah Lebak dan Banten, serta Rangkasbitung masa kini.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan sejak adanya Museum Multatuli jumlah wisatawan ke Rangkasbitung bertambah. Menurut data, sejak awal dibuka hingga saat ini sudah ada 13 ribu pengunjung.

Mereka datang dari berbagai latar belakang. Banyak juga dari pengunjung itu datang dari manca negara, terutama Belanda.

Tahun ini untuk pertama kalinya digelar Festival Seni Multatuli di Kabupaten Lebak. Pemerintah setempat menghelatnya bersama komunitas budaya dan Kemendikbud. Kegiatan tersebut digelar pada 6-9 September 2018.

Festival Seni Multatuli 2018 bersandar pada ide perlunya respons gagasan Multatuli ke dalam bentuk-bentuk seni, seperti teater, puisi, musik, seni rupa, bahkan opera. Banyak yang bakal tampil, antara lain, 10 komunitas teater Banten dan pianis Ananda Sukarlan yang menggarap sebuah opera.  

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Lanjutkan Kampanye di Banten Hari Ini, Kunjungi Ulama dan Mantan Bupati Lebak

3 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) berjoget saat melakukan kampanye di acara konsolidasi tokoh agama dan masyarakat di Pool Primajasa, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu 2 Desember 2023. Kunjungan tersebut merupakan kampanye perdana Prabowo sejak masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dibuka pada Selasa, 28 November 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Prabowo Lanjutkan Kampanye di Banten Hari Ini, Kunjungi Ulama dan Mantan Bupati Lebak

Prabowo Subianto akan melaksanakan kampanye sehari penuh di Serang, Banten, Ahad, 3 Desember 2023.


Bayah Dome Lebak Diusulkan jadi Geopark Nasional, Apa Istimewanya?

11 Juli 2023

Taman Bumi Kubah Bayah, Lebak, Banten (Dok. Bayah Dome Geopark)
Bayah Dome Lebak Diusulkan jadi Geopark Nasional, Apa Istimewanya?

Taman bumi di Kabupaten Lebak ini dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat


Gunung Anak Krakatau Erupsi Dini Hari Tadi, BPBD Kabupaten Lebak Minta Masyarakat Waspada

5 Januari 2023

Foto udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung, Kamis 28 April 2022. ANTARA/HO-BNP
Gunung Anak Krakatau Erupsi Dini Hari Tadi, BPBD Kabupaten Lebak Minta Masyarakat Waspada

BPBD Kabupaten Lebak meminta masyarakat waspada pascaerupsi Gunung Anak Krakatau pada dini hari tadi.


Six Fantastic Jadi Andalan Pariwisata Kabupaten Lebak

21 September 2022

Six Fantastic Jadi Andalan Pariwisata Kabupaten Lebak

Pemerintah Kabupaten Lebak menyasar pariwisata karena sektor ini memiliki efek domino terhadap bidang lain, seperti infrastruktur, konservasi, pendidikan, sampai kesehatan.


MUI Lebak Dalami Dugaan Penyebaran Paham Dewa Matahari

13 Juli 2022

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori. (ANTARA/HO)
MUI Lebak Dalami Dugaan Penyebaran Paham Dewa Matahari

MUI Kabupaten Lebak akan mendalami kebenaran informasi tersebut dengan berkoordinasi bersama kepolisian.


Pemerintah Kabupaten Lebak Tolak Gerai Holywings

29 Juni 2022

Suasana outlet Holywings Epicentrum yang ditutup dan disegel oleh Satpol PP DKI Jakarta di Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022. Sebanyak 12 outlet Holywings di Jakarta disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta pada hari ini, disebabkan perusahaan tersebut tidak memenuhi ketentuan perjanjian izin. Selama berdirinya Holywings kerap menimbulkan kontroversi, salah satunya yang terbaru terkait promo gratis minuman beralkohol untuk orang yang memiliki nama Muhammad dan Maria. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemerintah Kabupaten Lebak Tolak Gerai Holywings

Holywings dianggap bertentangan dengan budaya masyarakat, sebab mengundang kemaksiatan.


Perajin Tahu Menjerit Harga Kedelai Naik: Hanya Bisa Bertahan Hidup

17 Mei 2022

Suasana pabrik tahu tempe saat perajin menghentikan produksi di Sentra Industri Tahu dan Tempe di Karamatwatu, Serang, Banten, Senin, 21 Februari 2022. Aksi mogok produksi ini sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai yang saat ini mencapai Rp12.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Perajin Tahu Menjerit Harga Kedelai Naik: Hanya Bisa Bertahan Hidup

Harga kedelai naik lebih dari 100 persen sejak tiga bulan lalu. Perajin tahu mulai gulung tikar.


Dua Douwes Dekker yang Berbeda, Multatuli dan Danudirja Setiabudi

4 Maret 2022

Douwes Dekker
Dua Douwes Dekker yang Berbeda, Multatuli dan Danudirja Setiabudi

Terdapat dua tokoh yang mempunyai nama belakang sama, yaitu Eduard Douwes Dekker dan Ernest Douwes Dekker. Siapakah keduanya?


Gelombang Tinggi, Wisatawan Pesisir Selatan Banten Diminta Tak Berenang

3 Maret 2022

Obyek destinasi wisata pesisir Pantai Banten tampak sepi pengunjung jelang pergantian Tahun Baru 2022, Jumat, 31 12 2021. ANTARA/Mansyur Suryana
Gelombang Tinggi, Wisatawan Pesisir Selatan Banten Diminta Tak Berenang

Wisatawan bisa tetap mengunjungi pabtai namun tetap perlu berhati-hati selama berada di sana.


Kisah Eduard Douwes Dekker Alias Multatuli, Menulis Max Havelaar di Lebak?

2 Maret 2022

Max Havelaar karya Douwes Dekker
Kisah Eduard Douwes Dekker Alias Multatuli, Menulis Max Havelaar di Lebak?

Eduard Douwes Dekker lahir di Amsterdam, Belanda pada 2 Maret 1820. Ia menggunakan nama alias Multatuli dan menulis buku Max Havelaar sebagai kritik.