TEMPO.CO, Jakarta -Pulau Baai di Bengkulu akan segera dibangun sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata. Rencana tersebut disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rilis yang disiarkan Kementerian Pariwisata pada Kamis, 6 September 2018.
Arief mengatakan telah menyetujui rencana pembangunan Pulau Baai itu demi memicu perkembangan pariwisata Provinsi Bengkulu. Sebagai langkah awal, Bandara Fatmawati di Bengkulu yang semula dikelola Kementerian Perhubungan diambil alih oleh PT Angkasa Pura II.
Nantinya, dengan dibangunnya KEK pariwisata di Bengkulu, Pulau Baai dapat terintregasi dengan wilayah pelabuhan, industri, dan pariwisata dan letaknya tidak jauh dari pusat kota.
“Kami yakin setelah Bandara Fatmawati dikelola AP II, akan terjadi kemajuan besar bagi pariwisata Bengkulu,” kata Arief Yahya dalam acara launching dan press conference Festival Tabot di gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Rabu sore, 5 September.
Dalam acara ini hadir pula pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu HJ Dewi Coryati dan Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti.
Arief menegaskan akan mendorong penuh langkah pemerintah Bengkulu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Kata dia, Bengkulu dapat berkaca pada Bandara Banyuwangi, Bandara Silangit Tapanuli Utara, dan Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Belitung. Setelah level bandara itu ditingkatkan menjadi bandara internasional, kini ada penerbangan internasional yang secara rutin membawa wisman ke sana.
Untuk menjadi kawasan khusus pariwisata, sebuah daerah perlu memiliki unsur-unsur pokok. Di antaranya atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Atraksi meliputi destinasi dan produk budaya yang akan ditampilkan unruk wisatawan, aksesibilitas menyangkut transportasi baik menuju pulau maupun di sekitar pulau, serta amenitas yang menyangkut hotel, kuliner, tempat oleh-oleh, dan lain-lain.
Adapun anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, HJ Dewi Coryati, mengatakan ia dan masyarakat Bengkulu akan berkomitmen mewujudkan rencana terhadap Pulau Baai tersebut. "Sehingga nantinya Provinsi Bengku menjadi destinasi unggulan yang dapat berkontribusi besar terhadap kunjungan wisman ke Indonesia yang mentargetkan 20 juta wisman pada 2019," ujarnya.