TEMPO.CO, Jakarta - Pameran Asian Games, yang berlangsung di Museum Sejarah Jakarta, kompleks Kota Tua, Jakarta, masih berlangsung kendati perhelatan pesta olahraga se-Asia itu sudah kelar pada 2 September lalu. Koordinator Pemandu Museum Kesejarahan Jakarta Amat Kusaini Al-Alexs mengatakan pameran tersebut diperpanjang sepekan pasca-Asian Games, tepatnya hingga 9 September nanti.
"Kami ingin memberi kesempatan bagi yang belum datang. Silakan datang bila belum menyaksikan pameran. Tempatnya di halaman belakang museum," ujarnya saat dihubungi melalui telepon pada Rabu, 5 September 2018. Al-Alexs mengatakan, sejak pameran dihelat pada 18 Agustus lalu khusus untuk menyambut Asian Games, antusiasme pengunjung cukup besar.
Nyatanya, turis asing, khususnya turis Asian Games, masih tercatat terus menyambangi pameran tersebut hingga kemarin, Selasa, 4 September. Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara per hari mencapai rata-rata 50 orang.
Adapun koleksi yang dipamerkan ialah benda-benda bersejarah yang pernah dipakai dalam perhelatan Asian Games 1962 lalu di Gelora Bung Karno. Benda-benda itu di antaranya lampu zaman dulu, pengeras suara atau speaker, maket, serta lantai-lantai bekas di Gelora Bung Karno (GBK) yang masih tersisa. Ada pula yang paling otentik, yaitu medali Asian Games tempo dulu.
Pameran ini digelar bekerja sama dengan GBK. Menurut Al-Alexs, benda-benda Asian Games pada era pertama Indonesia menjadi tuan rumah penting dipajang untuk mengedukasi turis dan masyarakat sekitar tentang gegap gempita dan semangat yang menggelora sedari dulu. "Supaya pengunjung tahu bagaimana sejarahnya orang Indonesia menyiapkan Asian Games zaman dulu."
Selama penyelenggaraan pameran Asian Games, Museum Sejarah Jakarta merekrut 45 relawan. Mereka bertugas melayani para tamu yang datang. Meski fasilitas dan layanan diperbanyak, pengelola museum tak mengenakan tarif tambahan. Tiket masuk plus menyaksikan pameran dibanderol Rp 5.000.
Pameran dibuka mengikuti jam operasional museum. Saat Asian Games kemarin, museum buka hingga pukul 18.00. Sedangkan jam operasional sekarang kembali seperti biasa, yakni mulai 08.00 hingga 17.00.
Untuk Asian Para Games, museum juga akan menyambut para turis terkait dengan pesta olahraga terbesar di Asia yang diselenggarakan untuk para penyandang difabel itu. Al-Alexs berujar Museum Sejarah Jakarta telah memiliki fasilitas khusus, seperti jalur untuk pemakai kursi roda. Namun fasilitas ramah difabel hanya ada di lantai 1.