Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Lembeh Kota Bitung, Penyelam Berjumpa Si Mungil nan Eksotis

Reporter

image-gnews
Suasana salah satu dive resort di Selat Lembeh. shutterstock.com
Suasana salah satu dive resort di Selat Lembeh. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalanan di Manado, Suawesi Utara,  masih sepi ketika roda mobil perlahan berputar menuju arah timur. Tujuan saya adalahh Kota Bitung. Kota terbesar kedua di Provinsi Sulawesi Utara itu berjarak sekitar 45 kilometer. Menikmati pagi yang lengang dengan pohon di kiri-kanan jalan benar-benar menyegarkan. Setelah melalui perbukitan, sejam kemudian saya menemukan ujung kota yang dituju.

Lambang kota berupa ikan pun ditemukan di perempatan jalan menuju Pelabuhan Bitung. Inilah satu-satunya pelabuhan antarpulau di provinsi ini. Dermaga sudah dipenuhi orang, dari penumpang, penjaja makanan, hingga kuli angkut. Tak terlalu lama mencermati pelabuhan yang dipenuhi kapal besar, saya pun sadar menyelusuri Selat Lembeh bukan dari sini. “Di dermaga Ruko Pateten,” ujar salah satu kuli angkut. Ia menjelaskan ada dermaga di balik rumah toko tersebut.

Saya pun langsung beranjak. Benar saja, memasuki dermaga di belakang ruko, terlihat deretan perahu tertambat. Ada satu perahu yang mulai dipenuhi penumpang. “Kalau cuma mau nyeberang, naik itu bayar Rp 10 ribu,” kata seorang pria. Perjalanan cuma 15 menit ke Pulau Lembeh. Tapi saya berniat keliling di selat ini jadilah piihannya sewa perahu dengan tarif Rp 350 ribu.

Gugusan pulau di Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara. ANTARA/Basrul Haq

Perjalanan menikmati selat yang hanya selebar 1-2 km dengan panjang sekitar 12 km pun dimulai. Air jernih nan biru dan langit bersih dengan awan putih menjadi teman setia.Kapal penumpang, kapal barang, hingga perahu berlalu-lalang menghias selat. Semakin jauh dari dermaga, saya bisa melihat dua sisi, Bitung di kiri dan Pulau Lembeh di kanan.

Tampak tebing-tebing yang hijau di Bitung, dan resor-resor di Selat Lembeh. Dive resort tepatnya, karena setiap resor menyediakan fasilitas perahu berikut peralatan menyelam, bahkan dengan lokasi penyelaman yang begitu mudah dicapai.

Di selat yang sempit itu, ada sekitar 30 spot penyelaman. Tidak memiliki keindahan terumbu karang seperti Bunaken, tapi banyak penghuni laut warna-warni yang unik.  Semisal mimic octopus, coconut octopus, beragam kuda laut, frogfish, dan nudibranch. Makhluk ini bersembunyi di sela-sela batu atau karang. Lembeh memang terkenal sebagai destinasi muck diving, atau penyelaman untuk mencari hewan laut yang mungil dan eksotis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Manado Fiesta Digadang-gadang jadi Kegiatan Wisata Unggulan 

Tiga Tempat Ngopi Populer di Manado

Dari atas perahu, di bawah laut jernih, saya pun bisa melihat ikan wira-wiri dalam warna-warna terang. Pagi itu perahu dengan turis asing berpakaian selam pun terlihat tengah menyusuri laut. Tidak lama perahu mereka berhenti, satu per satu turun ke bawah laut.

Perahu saya terus melaju, sejumlah resor dilalui. Saya bisa melihat Gunung Dua Saudara, yakni dua gunung kembar, yang menjadi ikon Kota Bitung. Lantas singgahlah perahu di pantai pasir putih Langi di Kelurahan Kareko. “Cuma ini pantai yang boleh disinggahi umum,” kata pemilik perahu. Maklum, sebagian pantai ada di hadapan resor, sehingga hanya tamu yang menginap yang bisa bersantai di area tersebut. Sejenak saya menjejaki pasir putih sembari menikmati semilir angin, sesekali melirik perahu yang tak pernah berhenti wara-wiri di Selat Lembeh. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelam dan Menyepi di Hoga Wakatobi

46 hari lalu

Menyelam dan Menyepi di Hoga Wakatobi

Pulau Hoga di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, salah satu destinasi wisata yang menjadi surga bagi para penyelam.


Spesifikasi Apple Watch Ultra 2 yang Mulai Dijual di Indonesia, Arloji Pintar dengan S9 SiP

12 Desember 2023

Apple Watch 9 dan Watch Ultra 2 (GSM Arena)
Spesifikasi Apple Watch Ultra 2 yang Mulai Dijual di Indonesia, Arloji Pintar dengan S9 SiP

Arloji pintar Apple Watch Ultra 2 mulai dijual di Indonesia.


Kapolda Sulut Sebut Situasi Kota Bitung Aman Terkendali Pascabentrok 2 Kelompok

27 November 2023

Walikota Bitung Maurits Mantiri bersama Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto bersama jajarannya, saat jumpa pers, di Bitung, Minggu (26/11/2023). ANTARA/Nancy L Tigauw.
Kapolda Sulut Sebut Situasi Kota Bitung Aman Terkendali Pascabentrok 2 Kelompok

Kapolda Sulawesi Utara Irjen Setyo Budiyanto menyampaikan bahwa kondisi Kota Bitung pascabentrok dua kelompok kini telah aman dan terkendali.


Festival Pesona Selat Lembeh 2023, Ajang UMKM Tunjukkan Kreativitas

10 Oktober 2023

Festival Pesona Selat Lembeh 2023, Ajang UMKM Tunjukkan Kreativitas

UMKM Bitung juga diharapkan dapat berkancah hingga ke luar negeri.


Festival Pesona Selat Lembeh 2023 Sebarkan UMKM di Empat Titik

9 Oktober 2023

Festival Pesona Selat Lembeh 2023 Sebarkan UMKM di Empat Titik

Penyelenggaraan FPSL 2023 di sebar menjadi empat titik yaitu di Kompleks Pasar Cita Pusat Kota Bitung, Satrol, Papusungan, dan Stadion Dua Saudara


Bitung Siap Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

8 Oktober 2023

Bitung Siap Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

Kedatangan para turis mancanegara ini dijadikan ajang mengenalkan pariwisata Kota Bitung.


Festival Pesona Selat Lembeh 2023, Libatkan Pemuda untuk Berkarya

5 Oktober 2023

Festival Pesona Selat Lembeh 2023, Libatkan Pemuda untuk Berkarya

Festival Pesona Selat Lembeh 2023 merupakan salah satu festival yang masuk dalam agenda 110 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


Orang Bajau Tak Hanya di Indonesia, Gipsi Laut Ini juga Ada di Tiga Negara Asia Tenggara

31 Agustus 2023

Foto udara permukiman suku Bajau Torosiaje yang berada di atas laut, di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, 10 Agustus 2020. Suku Bajau terkenal sebagai suku pengembara laut dan nelayan ulung dalam mencari ikan, menyelam tanpa alat bantu dalam waktu yang lama serta kemampuan melihat tanda alam untuk mengetahui berbagai hal. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Orang Bajau Tak Hanya di Indonesia, Gipsi Laut Ini juga Ada di Tiga Negara Asia Tenggara

Orang Bajau memiliki hubungan yang dalam dan tidak dapat dipisahkan dengan laut.


Kirana Larasati Jadi Instruktur Diving Profesional, Begini Seluk Beluk Diving

19 Maret 2023

Kirana Larasati. (Instagram - @kiranalarasati)
Kirana Larasati Jadi Instruktur Diving Profesional, Begini Seluk Beluk Diving

Lama tak terdengar kabar Kirana Larasati di dunia hiburan, ia mengabarkan telah jadi instruktur diving profesional. Begini soal diving.


Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi

28 Februari 2023

Roberta Mancino saat melakukan freediving di sela-sela kesibukannya sebagai model. Instagram.com/Mancinoroberta
Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi

Freediving aktivitas sederhana menahan napas saat menyelam di bawah air