TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan air minum Ades menggagas liburan dengan cara baru bertajuk conservacation, yakni wisata sambil menggalakkan upaya konservasi air. Gerakan ini dilakukan dengan menggaet 20 agen konservasi yang dipilih sebelumnya melalui kontes.
Marketing Manager Hydration Coca-Cola Indonesia Mohamad Rezki Yunus mengatakan agen konservasi dipilih selama periode Juni hingga Agustus. Mereka selanjutnya akan mengikuti kegiatan conservacation di dua wilayah. “Akan kami lakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta, dan Desa Bea Muring di Nusa Tenggara Timur,” ujar Rezki dalam konferensi pers Sobat Air Ades di Restoran Libris, Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Agustus 2018.
Baca Juga:
Nglanggeran dan Bea Muring merupakan wilayah dengan tipikal serupa. Masyarakat yang tinggal di kedua desa itu mengalami kesulitan mengakses air bersih. Nglanggeran merupakan daerah kapur atau karst yang kering. Sedangkan Bea Muring adalah desa dengan permukiman yang jauh dari daerah aliran sungai (DAS).
Sebelumnya, konservasi di masing-masing wilayah itu telah dilakukan para pejuang air. Di Nglanggeran, gerakan konservasi air dipimpin Sugeng Handoko. Sementara itu, di Bea Muring, tokoh agama bernama Romo Marselus-lah yang menggagas gerakannya lebih dulu.
PT Coca-Cola Indonesia pun memberikan apresiasi. Salah satunya mengganjar 20 Sobat Air Ades yang disebut sebagai agen konservasi untuk membantu mereka melanjutkan program yang telah dilancarkan Sugeng serta Romo Marselus.
Sobat Air Ades akan tinggal selama lebih-kurang lima hari di masing-masing daerah. Sepuluh orang dikirim ke Nglanggeran dan 10 lainnya ke Bea Muring. “Di sana, mereka bakal membantu pejuang air melanjutkan mimpinya,” kata Rezki. Para agen konservasi ini bakal mempraktikkan langsung upaya konservasi dan membawa semangat konservasi tersebut ketika pulang ke rumah.
Sambil melakukan konservasi, para agen akan menikmati keindahan alam sekitar. Mereka diajak melancong menyusuri desa dengan pesona bukit-bukit dan alam yang hijau membentang.
Baca Juga:
Desa Wisata Nglanggeran Raih Penghargaan di Thailand
“Selama lima hari, mereka akan melalui beberapa fase. Misalnya, pengenalan lingkungan, termasuk medan dan kondisi sosial-ekonomi,” ucapnya. Selanjutnya, melakukan aksi konservasi dan terakhir jalan-jalan.
Public Affairs and Community Manager Coca-cola Indonesia Andrew Hallatu mengatakan gerakan ini dilakukan menilik fenomena anak muda milenial dan generasoi Z yang saat ini mulai tertarik dengan upaya pelestarian lingkungan. Di samping doyan jalan-jalan, kini para anak muda mulai sadar terhadap upaya menjaga alam.
“Anak-anak muda mulai concern dengan isu lingkungan. Banyak gerakan yang mereka kerjakan sendiri. Sekarang, kami ingin jadi fasilitator mereka,” ujarnya.
Gerakan conservacation tersebut turut didukung Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Communication Manager YKAN Jaka Setia menjelaskan, lembaganya bakal mendampingi para agen untuk mengenal penghematan juga pemanfaatan air secara berkelanjutan.
Selain itu, YKAN terlibat menjadi juri dalam pemilihan 20 agen dari 500 orang yang telah mengikuti kontes. “Kami memilih agen yang memiliki skill (kemampuan) dan program yang mudah direplikasi,” katanya.
Adapun Evrina, salah satu agen konservasi Sobat Air Ades yang terpilih, mengaku tertarik mengikuti kegiatan ini karena ingin belajar memanfaatkan air tanpa menggunakannya secara berlebihan. “Apalagi saya bekerja di bidang pertanian. Kita tahu pertanian adalah salah satu sektor pemakai air terbanyak,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA