TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Wisata Malaysia atau Malaysia Tourism Center (MATIC) merencanakan menggelar tontonan seni pencak silat secara rutin di Tanjung Balau, Kuala Lumpur. Tujuan program ini adalah untuk memperkenalkan silat kepada dunia luar dan wisatawan asing.
"Kami akan menceritakan masing-masing perguruan silat dan sejarahnya," kata Sekretaris Kehormatan Persatuan Dunia Seni Silat Melayu Malaysia, Maimoon Hussein di Kuala Lumpur, Kamis, 30/8. Maimoon mengemukakan hal itu ketika menghadiri Ambang Merdeka, yakni kerja sama Dunia Seni Silat Melayu dengan Grup Nasyid Rabbani dan MATIC di Jalan Ampang Kuala Lumpur.
Program itu akan digelar setiap hari Sabtu dan Ahad. “Nanti tergantung pengurus di MATIC bagaimana mengaturnya," kata Maimoon. Saat pergelaran akan tampil 5-6 perguruan pencak silat yang bukan saja dari Kuala Lumpur, tapi seluruh penjuru Malaysia. Saat ini, di bawah Persatuan Seni Silat Melayu terdapat lebih kurang 300 perguruan silat.
Agenda itu digelar juga untuk menyambut Hari Kemerdekaan Malaysia. “Sebab kita tahu kemerdekaan ini perjuangan para pendekar-pendekar dulu,” kata Maimoon. Dia berharap, kegiatan tersebut juga bisa membangkitkan kembali seni silat di kalangan anak muda.
Dia mengatakan tahun depan akan digelar pertunjukan silat secara besar-besaran, untuk pesilat wanita. "Tahun ini kita selenggarakan di Tanjung Balau, tahun depan di Lembah Klang.”
Fokus pada pesilat wanita ini karena pencak silat berfungsi untuk mempertahankan diri, mempertahankan keluarga, mempertahankan harta benda, agama dan tanah air. “Majelis ini akan diresmikan oleh Muhammad Bakthiar Bin Wan Chik, Timbalan Menteri Pelancongan.”
ANTARA
