TEMPO.CO, Jakarta – Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar Sail Moyo Tambora 2018 pada September mendatang. Jadwal tersebut tak berubah dari rencana awal meski NTB terdampak gempa besar sejak akhir Juli lalu.
Ketua Badan Promosi Wisata Daerah (BPPD) Fauzan Zakaria, yang ditemui pada 19 Agustus lalu mengatakan agenda pariwisata mulai Agustus hingga akhir tahun tetap akan digelar. Bahkan, akan ditambah beberapa agenda untuk langkah pemulihan pariwisata.
Dalam penyelenggaraan Sail Moyo Tambora, sejumlah pihak dan stakeholder berkomitmen akan terlibat. Dalam siaran persnya kemarin, Kementerian Perhubungan telah bersepakat akan melakukan beberapa langkah untuk mendukung persiapan acara pariwisata maritim bertaraf internasional ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tahapan pertama yang akan dilakukan kementeriannya ialah mempersiapkan pelayanan dalam aspek navigasi dan keselamatan pelayaran. Hal in dianggap penting dan berkaitan dengan turis yang akan datang. Sebab, mayoritas akan datang menggunakan kapal pesiar ke perhelatan besar ini.
Baca Juga:
Menyaksikan Keindahan Alam Sumbawa Lewat Festival Pesona Tambora
170 Kapal Yacht Akan Mengikuti Moyo Sail di Sumbawa
Kemudian perihal aspek navigasi dan keselamatan pelayaran. Budi mengatakan pihaknya akan mengecek apakah keduanya sudah dilakukan dengan baik. Adapun tahap kedua adalah penyediaan keperluan teknis untuk mendukung acara ini. Salah satunya kapal-kapal yang akan berfungsi sebagai hotel sementara.
"Setelah dipastikan mereka mendapatkan pelayanan navigasi dan pelayanan keamanan dengan baik, baru kita bicara tentang apa yang akan dilakukan saat Sail Moyo 2018,” ujar Budi.
Kemenhub pun bakal mendukung turis yang datang dengan pesawat. Misalnya menyiapkan Bandara Sultan Mahmud Kaharuddin III. Turis pun bisa mendarat di sana, tidak hanya menggunakan sea planes.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA