TEMPO.CO, Jakarta – Penulis seri The Naked Traveler sekaligus traveler kawakan, Trinity, baru saja merilis buku teranyarnya, yakni 69 Cara Traveling Gratis. Buku berisi panduan jalan-jalan minim bujet itu telah diluncurkan pada bulan Ramadan lalu dan diakui mendapat respons cukup masif dari kalangan pembacanya.
“Ada beberapa ribu buku yang dicetak dan telah beredar,” kata Trinity yang ditemui di Gramedia Matraman, Jakarta Pusat, Minggu petang, 26 Agustus 2018. Kali ini, ia tak menulis secara solo. Sebab, Trinity berkolaborasi dengan rekan pejalannya, Yasmin.
Berbeda dengan buku sebelumnya yang memaparkan kisah penjelajahan, kali ini ia lebih banyak menuangkan tip pada tubuh-tubuh tulisannya. Trinity dan Yasmin memaparkan 69 kemungkinan profesi yang bisa digeluti pembaca, khususnya milenial, supaya diganjar jalan-jalan secara gratis karena pekerjaannya.
Salah satu contohnya ialah pendongeng. Yasmin pernah menjumpai pendongeng profesional asal Indonesia yang mobilisasinya cukup tinggi lantaran mendapat undangan dari satu kota ke kota lain. Bahkan, ke luar negeri seperti di Jepang dan Makau.
Baca Juga:
Trinity: Backpacker Asal Indonesia Lebih Tangguh saat Traveling
Cara Wisata Keliling Indonesia Tanpa Bayar Transportasi
Profesi pendongeng ibarat penyanyi, kata Trinity dan Yasmin. Sebab, mereka bisa manggung dari satu tempat ke tempat lain. Profesi lainnya ialah travel influencer atau selebgram yang belakangan ini sedang naik daun.
Orang awam alias yang bukan publik figur dapat berpeluang menjadi selebgram alias artis di Instagram asal bisa mengelola konten media sosialnya dengan baik. Adapun selebgram internasional, Trinity berkisah, bisa meraup cuan ribuan dolar sekali mengunggah konten.
Profesi lain yang turut dituangkan dalam poin-poin di bukunya adalah koki dan pramuwisata alias travel guide. Ada pula peneliti, make up artis, penulis blog, dan YouTuber. Selain memaparkan profesi, Trinity dan Yasmin menulis peluang lain yang dapat dilakukan pembaca untuk jalan-jalan gratis. Semisal mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di luar kota atau jalan-jalan ke rumah saudara.
Ide pembuatan buku 69 Cara Traveling Gratis bermula dari pengamatan Trinity atas fenomena sosial pembaca milenial yang lebih gandrung membaca jenis tulisan listicle. Ia juga menyaksikan para milenial memiliki ketertarikan tinggi terhadap jalan-jalan, namun ingin melancong semurah-murahnya, bahkan gratis.
“Nah, di buku ini saya bermaksud mengajak pembaca, khususnya anak-anak SMA, kalau ingin jalan-jalan gratis, persiapkan dari sekarang,” katanya. Caranya dengan memilih jurusan kuliah sesuai dengan minat, dan tentunya yang berpeluang membuatnya bisa ditugaskan ke luar-luar kota. “69 Cara Traveling Gratis ini semua relevan kok dengan orang Indonesia dan tentu bisa dilakukan,” ujarnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA