TEMPO.CO, Jakarta -Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sempat mengalihkan penerbangan dari Jakarta menuju Malang ke Surabaya kemarin, 25/8. Pengalihan rute dilakukan lantaran adanya dampak dari aktivitas Gunung Semeru berupa sebaran abu.
Dalam siaran persnya kemarin, Garuda Indonesia mengacu pada Himawari 8 Volcanic Ash Advisory, yang menyatakan bahwa terdapat sebaran abu di sekitaran Malang. Sebaran abu tersebut mengganggu jalur penerbangan maskapai dari Jakarta menuju Malang.
Maskapai yang terdampak pengalihan ialah GA 290/291 dan GA 292/293 rute Jakarta-Malang pergi-pulang. Rute itu diganti menjadi rute Jakarta-Surabaya pergi-pulang.
Adapun kabar tentang persebaran abu vulkanis tidak berdampak pada aktivitas pendakian di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kegiatan di jalur pendakian pun berjalan normal seperti hari-hari biasa.
“Tidak ada yang berubah. Gunung Semeru tetap berstatus waspada seperti biasanya,” kata pemateri pendakian dari Sahabat Volunteer Semeru (SAVERU), Sukaryo alias Cakyo, saat dihubungi melalui pesan pendek, Minggu, 26 Agustus 2018.
Adapun jumlah pendaki menuju Pos Kalimati dan Ranu Kumbolo kemarin terpantau penuh. Ada sekitar 600 kuota pendaki yang terisi pada Sabtu, 25 Agustus. “Hari ini juga tetap jalan, tapi kuotanya tidak penuh,” ujar Cakyo.
Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (waspada). Karena itu, aktivitas pendakian dibatasi hingga radius 4 kilometer dari puncak. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membatasi aktivitas pendakian hanya sampai Pos Kalimati. Hal itu sesuai dengan rekomendasi Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).