TEMPO.CO, Jakarta - Berfoto adalah kegiatan wajib saat bepergian atau travelling. Hanya, ada yang lebih penting lagi dari sekadar mengabadikan momentum di tempat tujuan wisata yang didatangi. Direktur Saji Indonesia yang jadi traveller perempuan sejak era 1980-an, Diah Bisono, mengatakan kebersihan di tempat wisata saat ini kian memprihatinkan.
Baca juga:
Cara Wisata Keliling Indonesia Tanpa Bayar Transportasi
Agar Kamu Jadi Travel Blogger Profesional yang Berpengaruh
"Kita harus menjadi traveller yang bertanggung jawab. Ketika bepergian, kita harus menganggap sedang main ke rumah teman atau saat bertamu kita tidak akan merusak, membuang sampah sembarangan, atau mencoret-coret," kata Diah Bisono di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Agustus 2018.
Makin populernya tempat wisata di Indonesia tidak diiringi kebersihan di daerah tersebut. Banyak tempat wisata alam yang dipenuhi warung atau bangunan yang menghasilkan sampah dan mengotori lingkungan sekitarnya. Ditambah lagi perkembangan media sosial, yang membuat makin banyak orang ingin berwisata dengan tujuan foto-foto saja.
Diah Bisono (Yayasan Cinta Laut Indonesia), di Gerakan Jakarta Tanpa Sedotan, di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018. TEMPO | Astari P Sarosa
"Sekarang misi traveller sudah lain, mereka ingin fotonya saja. Kalau dulu, yang namanya pecinta alam karena memang ingin dikelilingi alam," ucap Diah Bisono. Sejatinya, media sosial bukan suatu hal yang buruk. Hanya, banyak wisatawan yang datang hanya untuk mendapatkan foto bagus guna diunggah di akun media sosial mereka tanpa menunjukkan rasa peduli pada tempat wisata itu sendiri.
Di balik itu, Diah Bisono mendorong penggunaan media sosial untuk mengkampanyekan peduli lingkungan, terutama di kalangan anak muda. Dia berharap makin banyak pecinta alam yang lebih vokal dan menjadi contoh untuk menunjukkan rasa peduli terhadap tempat pariwisata dengan cara yang baik dan benar.
"Di sini orang tua berperan besar. Kebiasaan orang kan beda-beda dan cara mengingatkannya juga berbeda. Kalau diberi contoh dengan konsisten sejak kecil, pasti akan membantu," tutur Diah Bisono.