TEMPO.CO, Bangkok – Melancong ke Bangkok acap terasa kurang bila tak diisi dengan kegiatan belanja. Sebab aktivitas saban hari di ibu kota negara gajah putih Thailand itu memang identik dengan keramaian pasar dan kegiatan jual-beli.
Bangkok tak dimungkiri merupakan pusat mode hingga kuliner terbesar se-Asia Tenggara. Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut memiliki tujuan utama membeli barang-barang incaran. Sejumlah pusat perbelanjaan pun berkembang pesat. Mulai Pratunam, Asiatuque, hingga MBK.
Meski demikian, bagi sebagian pelancong, khususnya para budget traveller alias backpacker, kegiatan belanja kerap kurang menarik perhatian. Selain lantaran menghemat pengeluaran, para pelancong berbiaya terbatas ini lebih memilih menikmati Bangkok dengan mengunjungi tempat-tempat autentik.
Tempo menjajal cara budget traveller menikmati Kota Bangkok tanpa belanja pada 12-15 Agustus lalu. Ada beberapa tempat rekomendasi yang dihimpun. Berikut ini di antaranya.
1. Kawasan Chinatown
Kawasan pecinan di Kota Bangkok tergolong sebagai kawasan pecinan terbesar di dunia. Penduduk beretnis Cina ini mengembangkan wilayah tersebut mulai era 1.700-an. Lokasinya berada di Yaowarat Road, 3,5 kilometer dari Monumen Demokrasi Bangkok yang kerap menjadi sentra patokan bertemunya para backpacker.
Di Chinatown, wisatawan bisa menikmati jalanan penuh billboard bertuliskan huruf Mandarin. Rasa-rasanya kawasan ini cocok untuk penyuka fotografi. Sekilas, penampilannya seperti kota tua di Hong Kong. Di sepanjang gang juga terdapat penjaja makanan unik khas Thailand berpadu Cina dengan harga murah. Harga-harga makanan dibanderol mulai 10 baht atau Rp 4.500-an. Bila tak ingin kulineran, Anda bisa sekadar memotret. Untuk menuju kawasan ini, pelancong bisa naik bus nomor 53 yang melintas setiap waktu.
Seorang pedagang bunga di Pak Khlong Talad, Bangkok, sedang merangkai bunga untuk sembahyang. Tempo/Francisca Christy Rosana
2. Pasar Bunga Pak Khlong Talad
Berdiri tepat di tepi Sungai Chao Phraya, pasar bunga yang ramai mulai pukul 15.00 hingga dinihari itu menjadi lokasi favorit para backpacker untuk mengenal sisi lain Bangkok. Khususnya, para turis asing yang berasal dari Eropa dan Australia.
Pasar itu tergolong pasar bunga terbesar. Jenis bunga yang dijual beragam. Hampir seluruhnya dipakai untuk keperluan sembahyang. Tak heran kalau pasar tersebut berdekatan dengan dua kuil raksasa di Bangkok, yakni Wat Pho dan Wat Arun.
Di Pak Khlong Talad, wisatawan bisa menyaksikan interaksi masyarakat lokal. Meski sulit berkomunikasi lantaran rata-rata tak bisa bahasa Inggris, para penjual dan warga setempat akan dengan senang hati merespons wisatawan dengan bahasa tubuh.
Baca Juga:
Backpacker 4 Hari di Bangkok Hanya Rp 3 Juta, Begini Caranya
Mencari Sarapan yang Halal dan Murah di Khao San Road
3. Khao San Road
Seperti Kuta di Bali atau Malioboro di Yogyakarta, Khao San Road adalah tempat kumpulnya para backpacker di Bangkok. Di sana, wisatawan akan bertemu banyak turis asing yang rata-rata berasal dari Eropa. Wisman Eropa gemar menginap di hostel kawasan itu.
Khao San Road sangat hidup saat malam hari. Di sana dijajakan beragam kuliner dan aksesori. Namun tak perlu khawatir kalau tak ingin belanja. Anda cukup nongkrong dan menyaksikan kehidupan malam yang seru. Dapat juga mencari teman baru sesama pelancong di kawasan itu.
Sejumlah wisatawan asing turun dari perahu di dermaga Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand. Latar belakang tampak Wat Arun. Tempo/Francisca Christy Rosana
4. Menyusuri Sungai Chao Phraya
Bangkok sangat ikonis dengan sungainya yang membentang lebar, yakni Sungai Chao Phraya. Di sana tampak lalu-lalang boat yang mengangkut penduduk dan wisatawan dari satu titik ke titik lain. Boat ini memang telah menjadi kendaraan sehari-hari masyarakat lantaran di darat kerap terjadi macet.
Uniknya, boat ini akan melintasi tempat-tempat wisata. Anda bisa naik boat tersebut untuk berkeliling di Bangkok. Tentu saja merasakan sensasi lain menyusuri sungai. Tiket menunggang boat ini hanya 12-15 baht atau sekitar Rp 6.000-an.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA