TEMPO.CO - Yogyakarta, Kawasan wisata Yogyakarta, Malioboro mulai Selasa 7 Agustus 2018 memiliki satuan petugas baru bernama Satgas Selasa Wage. Satgas ini merupakan sebuah unit yang berasal dari kalangan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Malioboro hingga Ahmad Yani yang anggotanya dari perwakilan paguyuban itu sendiri.
Pada Selasa, 7 Agustus 2018, satgas ini dideklarasikan oleh paguyuban pedagang Malioboro itu. Pengukuhan satgas itu dilakukan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Tugas utama satgas ini mendukung gerakan reresik atau bersih-bersih bersama kawasan Malioboro yang dilakukan setiap hari pasaran Selasa Wage, hari di mana Malioboro sehari penuh bebas PKL.
“Malioboro seperti etalase depan pariwisata Kota Yogyakarta yang menjadi tujuan utama wisatawan, kawasan ini perlu dijaga benar kebersihannya,” kata Koordinator Satgas Selasa Wage, Suparno Sito di sela deklarasi satgas itu.
Baca Juga:
Sultan HB X dan Ribuan Warga Nikmati Dahar Kembul di Malioboro
Pedagang Tak Terganggu oleh Tiang Pembatas Pedestrian Malioboro
Suparno menuturkan di Malioboro terdapat kelompok PKL yang membawa dagangan bersifat basah seperti kuliner dan yang bersifat kering seperti cinderamata.
Dari PKL membawa dagangan basah menghasilkan limbah yang harus ditangani dengan baik agar limbah makanan atau minuman yang dihasilkan menimbulkan bau tidak sedap. Satgas Selasa Wage ini yang terus akan bertugas mengingatkan dan menyadarkan hal itu.
Walikota Yogya Haryadi Suyuti menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif para PKL Malioboro yang membentuk Satgas Selasa Wage ini untuk membantu tugas pemerintah kota menjaga Malioboro.
“Dengan adanya satgas ini kegiatan gotong royong membersihkan Malioboro setiap Selasa Wage akan lebih terarah dan teratur,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO