TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik, telah berhasil dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno hingga Selasa dinihari, 7 Agustus 2018. Evakuasi terakhir terkait penanganan paska gempa Lombok ini dilakukan pada pukul 03.25 WITA menggunakan kapal feri Darma Lautan Utama dan on board Pantagonia.
Ketua Tim Crisis Center sekaligus Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti mengatakan dua kapal itu telah membawa 450 wisatawan. “On board kapal feri Darma Lautan Utama mengangkut 350 penumpang. Kapal akan bertolak menuju Lembar,” kata Guntur saat dihubungi Tempo pada Selasa pagi, 7 Agustus.
Sementara itu, on board Pantagonia berhasil membawa 100 wisatawan. Kapal itu rencananya bertolak menuju Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali. Sampai pagi ini, masih ada 100 wisatawan yang belum dievakuasi. Evakuasi akan dilanjutkan menggunakan kapal charter. Untuk memantau proses evakuasi, Tim Crisis Center akan bergerak menuju Gili Trawangan Selasa pagi.
Malam tadi, pemerintah telah mengupayakan pemberangkatan wisatawan domestik dan mancanegara dari trio Gili menuju Tanjung Benoa, Bali. Kapal pertama yang diberangkatkan ialah Kapal Binaya yang membawa kurang lebih 600 wisatawan.
Kapal Binaya tiba di Tanjung Benoa, Bali, pukul 23.00 WITA semalam. Setibanya di Tanjung Benoa, wisatawan akan diantar menuju hotel menggunakan bus yang telah disiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Bali Tourism Hospitality (BTH).
Kapal evakuasi lainnya, Bounty Cruise, telah memberangkatkan sekitar 300 wisatawan. Sedangkan kapal lain, yakni kapal ASDP, telah mengangkut sekitar 500 orang yang semula berada di Gili Trawangan.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Cabang Lembar yang melayani lintasan Lembar-Padangbai atau menghubungkan wilayah Lombok dan Bali, maupun di Cabang Kayangan, telah mengoperasikan kapalnya kembali.
Selain dengan kapal besar, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat M. Faozal mengatakan Tim SAR bakal mengerahkan kapal-kapal kecil berkapasitas 20 orang untuk mengevakuasi wisatawan yang berada di pantai Gili Trawangan. Kapal kecil diterjunkan lantaran tim evakuasi tak bisa mengerahkan kapal besar karena dangkalnya perairan di sisi pantai.
Wisatawan yang telah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke posko bencana. Selanjutnya, mereka akan diangkut menuju Pelabuhan Lembar untuk dievakuasi ke Bali menggunakan kapal feri. Ada pula wisatawan yang diantar menuju bandara.
Selain menggunakan bus, wisatawan diangkut menggunakan mobil-mobil milik para pelaku pariwisata.
Sebelumnya, Tim Crisis Center mencatat ada sekitar 2.000 wisatawan yang sedang berada di trio Gili saat gempa terjadi Minggu malam, 5 Agustus. Wisatawan yang berada di Gili Trawangan saat itu sempat dievakuasi menuju bukit di belakang perkampungan bersama warga setempat.