Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Cara Menepis Hawa Dingin di Dieng Culture Festival

image-gnews
Salah satu grup musik tampil di Jazz Atas Awan yang berlangsung di Kompleks Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, (30/6). Acara musik jazz ini merupakan penutup acara Dieng Culture Festival 2013. TEMPO/Aris Andrianto
Salah satu grup musik tampil di Jazz Atas Awan yang berlangsung di Kompleks Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, (30/6). Acara musik jazz ini merupakan penutup acara Dieng Culture Festival 2013. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Wonosobo - Suhu rendah hingga 5 derajat Celsius di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, dirasakan pengunjung Dieng Culture Festival (DCF) saat pergelaran musik bertajuk "Jazz Atas Awan" di Kompleks Candi Arjuna, Sabtu malam, 4 Agustus 2018. Pada bulan ini, Dieng mencapai suhu ekstrem.

Sejumlah pengunjung yang datang ke festival membekali diri dengan pakaian lengkap. Meski demikian, beberapa orang tampak tak kuat menahan hawa dingin hingga harus memperoleh penanganan khusus dari tim medis. Apalagi setelah kabut tebal turun pada pukul 22.00.

Rata-rata pengunjung yang ambruk ini tak terbiasa dengan hawa dingin yang ekstrem. Dari pantauan Tempo, beberapa di antaranya juga tidak menggunakan pakaian dengan bahan yang cocok untuk melindungi tubuh dari suhu yang hampir nol derajat Celsius.

Pakaian memang menjadi unsur penting saat berkunjung ke wilayah dengan suhu rendah. Selain itu, ketahanan tubuh dan keaktifan gerak turut menjadi faktor utama guna meminimalisasi hipotermia atau kedinginan hebat. Berikut ini tip mengunjungi DCF supaya aman dari hawa dingin yang dihimpun Tempo.

1. Membalut tubuh dengan pakaian lapangan atau outdoor

Fesyen memang menjadi hal penting saat liburan, apalagi untuk menunjang foto diri. Namun, khusus di daerah dengan suhu ekstrem, bahan pakaian menjadi yang lebih penting ketimbang fesyen. Rata-rata pengunjung yang tampak tak kuat menahan hawa dingin menggunakan celana berbahan jin atau baju yang tak menghangatkan tubuh. Alih-alih menikmati perayaan festival, pengunjung pun malah merasa kedinginan hebat.

Dalam DCF selanjutnya, pengunjung sebaiknya menggunakan pakaian khusus lapangan atau outdoor, misalnya baju polar dan jaket windbreaker. Sedangkan celana, sebaiknya menggunakan celana kargo yang kerap digunakan pendaki saat mendaki gunung.

2. Syal di bagian leher

Selain pakaian outdoor, syal akan berkontribusi menghangatkan tubuh di bagian leher. Syal yang dipakai sebaiknya berbahan dasar wol. Bahan ini juga biasa dipakai untuk baju-baju yang dijual di negara empat musim.

3. Memakai buff penutup hidung dan mulut

Untuk menghindari hipotermia, pengunjung disarankan memakai buff atau slayer untuk menutupi bagian mulut dan hidung. Hawa dingin yang menerpa bagian wajah itu akan terhalang buff.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kupluk dan sarung tangan

Kupluk juga penting untuk menghangatkan kepala dan kuping. Sebaiknya Anda menggunakan kupluk dengan bahan wol atau bulu domba. Bila tak membawa kupluk, Anda bisa membelinya di area DCF.

Selain itu, sarung tangan penting dibawa. Sarung tangan akan menghindarkan tubuh dari hipotermia, yang merasuk melalui sela-sela kuku.

5. Sepatu dan kaus kaki

Untuk alas kaki, Anda juga disarankan tak boleh sembarangan. Sebaiknya, dalam keadaan suhu rendah, kaus kaki dan sepatu yang tertutup sampai mata kaki Anda pilih untuk membalut tubuh bagian paling bawah.

6. Banyak gerak

Supaya tak terlalu merasa kedinginan, Anda disarankan banyak bergerak, seperti berjalan kaki menuju lokasi acara. Anda juga tak disarankan banyak berdiam diri dalam satu wilayah karena akan membuat tubuh kaku.

7. Makan mi ongklok dan minum bandrek

Mi ongklok dan bandrek, kuliner khas Dieng, akan makin membuat badan merasa hangat. Tentunya bila dikonsumsi di tengah terpaan hawa dingin. Mi ongklok dan bandrek bisa ditemui di warung-warung sekitar kawasan wisata Dieng. Harganya bervariasi mulai Rp 15 ribu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Oleh-Oleh Khas Dieng Wonosobo yang Banyak Diburu Wisatawan

9 November 2023

Peserta membentangkan Bendera Merah Putih saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila di kompleks Candi Arjuna dataran tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jateng, Jumat 1 Oktober 2021. Ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat diantaranya Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Kebudaayan Riset dan Teknologi, Asosiasi Kerajaan dan Kesultanan Indonesia, serta pelestari adat dan budaya membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
12 Oleh-Oleh Khas Dieng Wonosobo yang Banyak Diburu Wisatawan

Dari makanan hingga kerajinan tangan, nilah 12 oleh oleh khas Dieng Wonosobo yang banyak diburu oleh wisatawan.


15 Wisata Paling Hits di Dieng Beserta Harga Tiket Masuk

9 November 2023

Sejumlah pengunjung menikmati keindahan peninggalan sejarah candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto
15 Wisata Paling Hits di Dieng Beserta Harga Tiket Masuk

Dari Telaga Menjer hingga Wisata Alam Patean Tambi, inilah 15 tempat wisata hits di Dieng yang bisa dikunjungi beserta harga tiket masuknya.


Merawat Situs Cagar Budaya Lewat Sadar Vegetasi Diserukan di Candi Prambanan

26 Oktober 2023

Forum dialog gerakan Siap Sadar Lingkungan di Komplek Candi Prambanan, Rabu petang (25/10/2023). Dok.istimewa
Merawat Situs Cagar Budaya Lewat Sadar Vegetasi Diserukan di Candi Prambanan

Kondisi lingkungan dan alam, seperti di wilayah gunung berapi, bisa mengancam keberadaan situs cagar budaya.


Penyebab Embun Es di Bromo dan Dieng, Apakah Beracun?

9 September 2023

Pesona Dieng saat musim kemarau ditandai dengan munculnya kabut tipis yang disebut ampak-ampak oleh warga setempat, (12/8). Kabut itulah yang nantinya akan menjadi embun upas atau butiran salju karena suhu bisa menembus nol derajat celcius. (Aris Andrianto/Tempo)
Penyebab Embun Es di Bromo dan Dieng, Apakah Beracun?

Fenomena embun es terdapat di Gunung Bromo dan Dieng. Bagaimana terbentuknya? Apakah berbahaya, mengapa warga Dieng sebut embun racun?


Kenali 10 Gunung di Jawa Tengah, Tak Hanya Gunung Merbabu dan Merapi Saja

29 Agustus 2023

Pengunjung mengambil gambar pemandangan Gunung Sindoro-Sumbing saat matahari terbit atau sunrise yang terlihat dari Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah, 13 Oktober 2019. Jarak tempuh ke Gunung Prau yang tidak terlalu jauh menjadi daya tarik para wisatawan.TEMPO/Fajar Januarta
Kenali 10 Gunung di Jawa Tengah, Tak Hanya Gunung Merbabu dan Merapi Saja

Jawa Tengah dihiasi gunung-gunung yang berjejer. Berikut 10 gunung tersebut yang wajib masuk daftar para pendaki.


Puan Dukung Peningkatan Infrastruktur Kawasan Dieng

28 Agustus 2023

Ketua DPR RI Puan Maharani saat menyaksikan fenomena embun upas di kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Foto: Ist/nr
Puan Dukung Peningkatan Infrastruktur Kawasan Dieng

Kawasan wisata Dieng sedang diusulkan menjadi Geopark Nasional.


Fenomena Ajaib Setiap Agustus Turun Embun Salju di Dieng, Kok Bisa?

2 Agustus 2023

Pesona Dieng saat musim kemarau ditandai dengan munculnya kabut tipis yang disebut ampak-ampak oleh warga setempat, (12/8). Kabut itulah yang nantinya akan menjadi embun upas atau butiran salju karena suhu bisa menembus nol derajat celcius. (Aris Andrianto/Tempo)
Fenomena Ajaib Setiap Agustus Turun Embun Salju di Dieng, Kok Bisa?

Meskipun Indonesia iklim tropis, fenomena ajaib terjadi di dataran tinggi Dieng setiap Agustus turun embun salju. Apa sebabnya?


Dieng Kembali Membeku di Bawah 0 Derajat Celcius, Ini Analisis Peneliti BRIN

28 Juli 2023

Kawasan Dieng, Jawa Tengah, kembali membeku dengan suhu -3,5C, pada Kamis, 27 Juli 2023. (Twitter/FestivalDiengID).
Dieng Kembali Membeku di Bawah 0 Derajat Celcius, Ini Analisis Peneliti BRIN

Potongan video yang memperlihatkan lapangan dengan rumput yang membeku di Dieng, Jawa Tengah, Kamis.


5 Tips Melihat Fenomena Embun Upas di Dieng dan Bromo

18 Juli 2023

Embun beku yang muncul akibat penurunan suhu hingga minus tujuh derajat celcius menyelimuti kompleks Candi Arjuna, di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). Embun beku yang muncul akibat penurunan suhu ekstrem hingga di bawah nol derajat Celsius telah terjadi sepuluh kali sejak pertengahan Mei, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
5 Tips Melihat Fenomena Embun Upas di Dieng dan Bromo

Fenomena embun upas atau embun es biasanya terjadi pada musim kemarau di dataran tinggi Dieng atau Gunung Bromo.


Wisata Telaga Menjer: Tiket dan Jam Buka

2 Mei 2023

Telaga Menjer. Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id.
Wisata Telaga Menjer: Tiket dan Jam Buka

Telaga Menjer merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Wonosobo dengan pemandangan alam indah yang menyejukkan mata.