TEMPO.CO, Wonosobo - Suhu rendah hingga 5 derajat Celsius di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, dirasakan pengunjung Dieng Culture Festival (DCF) saat pergelaran musik bertajuk "Jazz Atas Awan" di Kompleks Candi Arjuna, Sabtu malam, 4 Agustus 2018. Pada bulan ini, Dieng mencapai suhu ekstrem.
Sejumlah pengunjung yang datang ke festival membekali diri dengan pakaian lengkap. Meski demikian, beberapa orang tampak tak kuat menahan hawa dingin hingga harus memperoleh penanganan khusus dari tim medis. Apalagi setelah kabut tebal turun pada pukul 22.00.
Rata-rata pengunjung yang ambruk ini tak terbiasa dengan hawa dingin yang ekstrem. Dari pantauan Tempo, beberapa di antaranya juga tidak menggunakan pakaian dengan bahan yang cocok untuk melindungi tubuh dari suhu yang hampir nol derajat Celsius.
Pakaian memang menjadi unsur penting saat berkunjung ke wilayah dengan suhu rendah. Selain itu, ketahanan tubuh dan keaktifan gerak turut menjadi faktor utama guna meminimalisasi hipotermia atau kedinginan hebat. Berikut ini tip mengunjungi DCF supaya aman dari hawa dingin yang dihimpun Tempo.
1. Membalut tubuh dengan pakaian lapangan atau outdoor
Fesyen memang menjadi hal penting saat liburan, apalagi untuk menunjang foto diri. Namun, khusus di daerah dengan suhu ekstrem, bahan pakaian menjadi yang lebih penting ketimbang fesyen. Rata-rata pengunjung yang tampak tak kuat menahan hawa dingin menggunakan celana berbahan jin atau baju yang tak menghangatkan tubuh. Alih-alih menikmati perayaan festival, pengunjung pun malah merasa kedinginan hebat.
Dalam DCF selanjutnya, pengunjung sebaiknya menggunakan pakaian khusus lapangan atau outdoor, misalnya baju polar dan jaket windbreaker. Sedangkan celana, sebaiknya menggunakan celana kargo yang kerap digunakan pendaki saat mendaki gunung.
2. Syal di bagian leher
Selain pakaian outdoor, syal akan berkontribusi menghangatkan tubuh di bagian leher. Syal yang dipakai sebaiknya berbahan dasar wol. Bahan ini juga biasa dipakai untuk baju-baju yang dijual di negara empat musim.
3. Memakai buff penutup hidung dan mulut
Untuk menghindari hipotermia, pengunjung disarankan memakai buff atau slayer untuk menutupi bagian mulut dan hidung. Hawa dingin yang menerpa bagian wajah itu akan terhalang buff.
4. Kupluk dan sarung tangan
Kupluk juga penting untuk menghangatkan kepala dan kuping. Sebaiknya Anda menggunakan kupluk dengan bahan wol atau bulu domba. Bila tak membawa kupluk, Anda bisa membelinya di area DCF.
Selain itu, sarung tangan penting dibawa. Sarung tangan akan menghindarkan tubuh dari hipotermia, yang merasuk melalui sela-sela kuku.
5. Sepatu dan kaus kaki
Untuk alas kaki, Anda juga disarankan tak boleh sembarangan. Sebaiknya, dalam keadaan suhu rendah, kaus kaki dan sepatu yang tertutup sampai mata kaki Anda pilih untuk membalut tubuh bagian paling bawah.
6. Banyak gerak
Supaya tak terlalu merasa kedinginan, Anda disarankan banyak bergerak, seperti berjalan kaki menuju lokasi acara. Anda juga tak disarankan banyak berdiam diri dalam satu wilayah karena akan membuat tubuh kaku.
7. Makan mi ongklok dan minum bandrek
Mi ongklok dan bandrek, kuliner khas Dieng, akan makin membuat badan merasa hangat. Tentunya bila dikonsumsi di tengah terpaan hawa dingin. Mi ongklok dan bandrek bisa ditemui di warung-warung sekitar kawasan wisata Dieng. Harganya bervariasi mulai Rp 15 ribu.