TEMPO.CO, Banyuwangi - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri atraksi wisata Banyuwangi Ethno Carnival, Minggu, 29 Juli 2018. Ajang karnaval etnik yang sudah digelar tujuh tahun berturut-turut dan konsisten mengusung tema kebudayaan lokal itu dijubeli ribuan wisatawan dan penduduk Banyuwangi.
Menko Luhut di ujung sesi karnaval ikut berjalan bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyusuri jalanan sepanjang sekitar 3 kilometer. Luhut mengacungi jempol atas kiprah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata.
"Saya terkesan dan sangat menikmati. Kebersamaan pemerintah dan rakyat menyatu di karnaval ini. Banyuwangi paten," kata Luhut dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu ini.
Langkah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata, dinilai Luhut sudah sangat tepat. Sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang penerimaan negara terbesar setelah sektor energi, dan tak lama lagi diprediksi menjadi sumber penerimaan terbesar negara. “Pariwisata ini efektif menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi. Dan itu terbukti di Banyuwangi,” kata Luhut.
Baca Juga:
Kolaborasi Banyuwangi dan Jembrana Gagas Festival Selat Bali
3 Tujuan Wisata Baru di Banyuwangi Ini Mulai Mencuri Perhatian
Dia menambahkan, pemerintah pusat juga terus mengebut pembangunan infrastruktur wisata di Banyuwangi. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini telah ditetapkan sebagai daerah penyangga Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang diikuti 17 ribu delegasi dari berbagai negara dunia pada Oktober mendatang di Bali. Sebagian delegasi itu bakal mendarat dan berwisata di Banyuwangi.
Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 50 miliar untuk memperbaiki infrastruktur kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang mempunyai padang rumput eksotis serta Pantai Plengkung dengan ombak terbaik di dunia untuk selancar. Selain itu, ada perbaikan infrastruktur ke kawasan Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena alam api biru yang telah mendunia.
Wisatawan mancanegara menaklukan ombak dengan papan selancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)
“Presiden Jokowi sangat concern mendorong pengembangan wisata daerah sebagai pintu pembuka kesejahteraan rakyat,” kata Luhut. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat ke Banyuwangi. Berkat dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kerja kolektif bersama rakyat, Banyuwangi terus tumbuh. Sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong pertumbuhan tersebut.
Dalam tujuh tahun terakhir, menurut Anas, kemiskinan melorot drastis ke level 8,6 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita warga melonjak 120 persen menjadi Rp 45 juta per orang per tahun pada 2017 dibanding posisi 2011. “Jadi kami bersyukur pendapatan per kapita warga Banyuwangi rata-rata sudah di atas US$ 3.000 per tahun, level itu yang sering dikategorikan sebagai bagian dari kelas menengah. Tugas menantang ke depan adalah semakin mendorong pemerataan ekonomi hingga ke desa-desa, yang terus kita upayakan antara lain lewat program Smart Kampung,” ujar Anas.
DAVID PRIYASIDHARTA