TEMPO.CO, Palembang - Palembang memiliki destinasi wisata yang menyerupai Patung Merlion di Singapura. Pemerintah setempat memberinya nama Tugu Ikan Belido. Letaknya persis di pelataran Benteng Kuto Besak dan bersebelahan dengan Jembatan Ampera. Dari mulut ikan Belido itu air muncrat ke pinggiran Sungai Musi. Sayangnya di sekitar objek wisata yang mulai populer sejak akhir tahun 2017 itu, kini bertebaran sampah.
Menyikapi hal itu, Pelaksana Harian Walikota Palembang Harobin Mastofa ditemui, Sabtu, 28 Juli 2018 mengaku akan mengecek adanya laporan tersebut. Namun menurutnya sampah yang berada di sekitar Benteng Kuto Besak merupakan kiriman dari warga yang tinggal di bagian hulu Sungai Musi.
Ia menyebutkan sampah tersebut terbawa arus sehingga menumpuk di pinggiran ketika air sedang surut. Meskipun demikian ia memastikan akan menugaskan anak buahnya untuk membersihkan semua sampah yang dapat merusak penampilan kota Palembang. "Bersama dengan warga saya akan angkut itu sampah," katanya.
Baca Juga:
Kampung Cempaka Palembang, Kini Diburu untuk Foto Selfie
Buka 24 Jam, Pasar Durian Palembang Siap Memanjakan Lidah
Sementara itu dari pantauan Tempo, Kamis 27 Juli, sampah yang terdiri dari kayu, bambu, plastik bahkan bangkai binatang itu menyangkut di sela-sela tiang dermaga BKB. Bahkan terdapat tumpukan besar sampah itu di bagian sebuah restoran terapung di kawasan itu.
Terlihat juga beberapa orang petugas kebersihan sedang mengangkut sampah menggunung keranjang plastik. Petugas kebersihan enggan memberikan komentar atas tumpukan sampah yang menyebabkan bau tak sedap itu.
Sebelumnya, Tempo mendapatkan informasi tersebut dari pelancong asal Jakarta. Fatma, nama wisatawan tersebut, ia kebetulan berkunjung di objek wisata di kawasan Benteng Kuto Besak. Ia bersama anak-anaknya sengaja datang ke Palembang untuk menikmati pemandangan di sepanjang benteng tersebut, juga di bawah jembatan Ampera serta Tugu Belido. Namun, menurut pengakuannya, suasana hatinya langsung berubah ketika ia menyaksikan tumpukan sampah rumah tangga, bambu dan eceng gondok persis di sekitar dermaga Benteng Kuto Besak. "Sayangnya lagi Tugu Iwak (Ikan) Belido airnya dimatikan jadi hilang eksotismenya," ujar Fatma.
PARLIZA HENDRAWAN