Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Cara Meramal dengan Ampas Kopi di Kabupaten Kerinci

image-gnews
Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Kerinci - Kopi tidak hanya nikmat diseruput, tapi juga bisa untuk media ramalan. Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, ada tradisi unik, meramal dari  ampas kopi dari secangkir kopi yang baru diminum. Profesi peramal kopi yang biasa dipanggil tukang kopi ini sudah ada sejak jaman dahulu. Setiap desa memiliki sedikitnya lima tukang kopi yang praktek di rumahnya.

Saya mencoba mendatangi salah satu peramal kopi yang terkenal. Rumahnya di Larik Imbang, Desa Dusun Baru, Kota Sungai Penuh, Kerinci. Nama tukang kopinya Upit Palembang. Di rumahnya, di ruang belakang sebelah dapur sore hari cukup ramai dengan orang-orang yang datang ingin diramal. Saya pun bergabung.

Belasan gelas kopi ditelungkupkan di atas kain pada nampan.Menunggu ampas kopi yang basah mengalir dari dasar gelas ke dinding gelas yang membentuk lajur-lajur hitam itu mengering. Setelah kering baru siap di baca untuk diramal. Upit Palembang, 50 tahun, si tukang kopi duduk bersila, tangan kanannya memegang gelas kopi yang ia ramal. Pandangannya terfokus pada alur-alur di dinding gelas yang ia pegang.

Di hadapannya duduk seorang perempuan mendengarkan ramalannya. Upit membaca guratan ampas kopi berwarna hitam di dinding gelas, yang air kopinya diminum si perempuan. Ada tiga gelas yang dibaca untuk satu orang.

Upit Palembang berbaju hitam dengan celana pendek kotak-kota, 50 tahun, warga Dusun Baru, Kota Sungai Penuh, Kerinci, Jambi tengah meramal dengan media kopi. Tempo/Febrianti

Nama aslinya tukang kopi ini Yuli Perma, tapi dikenal dengan nama Upit Palembang. Aslinyai Kerinci, tapi pernah ikut suaminya yang bertugas di Palembang, jadilah namanya Upit Palembang. Sejak 20 tahun lalu, Upit membuka praktek meramal kopi di rumahnya. Suasana di ruangan di sebelah dapur itu terlihat santai dan hangat walaupun sempit. Para perempuan dan laki-laki yang diramal itu bercerita tentang apa saja, mulai masalah pribadi hingga gosip terbaru. Mereka saling menimpali, kadang bercanda. Pembicaraan berubah seru saat ada gosip terbaru.

Upit menggunakan kopi robusta Kerinci. Kopinya menurutnya harus dari Kerinci, yang ditanam di Kerinci dan yang diproduksi di Kerinci. “Pernah dulu saat saya meramal kopi di Jambi, karena tidak ada kopi Kerinci, terpaksa saya pakai kopi yang ada di sana, ternyata sulit sekali, kopi bubuknya kasar, mungkin ada campuran jagung, terpaksa saya ayak lagi biar halus,” katanya. Ukuran partikel kopi ini sangat penting, karena menyangkut isi ramalan. Partikel kopi yang kasar di dinding gelas bisa mempengaruhi isi ramalan.

“Dengan kopi kasar itu terlihat yang dibaca itu orangnya tinggi besar, karena bubuk kopinya besar, padahal sesungguhnya orangnya berbadan sedang, itu kan jadi salah ramalannya,” kata Upit. Ia mengatakan ramalan kopi boleh dipercaya atau tidak. Tetapi banyak yang terbukti terjadi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Asam Segar Gulai Tempoyak, Kuliner Andalan Jambi

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

“Kalau percaya 100 persen baru namanya sirik, mendahului Tuhan. Kopi ini lebih banyak membantu perempuan menghindari stress, karena dengan ngopi masalah yang berat bisa menjadi ringan,” kata Upik. Seduhan satu sendok kopi selalu ditambah setengah sendok gula agar ampas kopi mudah lengket ke dinding gelas.

Ia belajar ramalan kopi saat masih remaja pada seorang tukang kopi bernama Nenek Sahir, 70 tahun.Sahir melihat bakatnya, ia meminta Upit belajar menjadi peramal kopi. Dari Sahir, Upit mengetahui ramalan kopi Kerinci ini dibawa orang dari Muko Muko, daerah perbatasan Sumatera Barat dengan Bengkulu di pesisir.

Tetapi kini, menurut Upit, tidak ada tukang ramal kopi lagi di Muko-Muko. Tarif ramalan kopi itu cukup murah, Rp 15 ribu, itu sudah termasuk dengan segelas kopi yang diminum.  

FEBRIANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

25 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

31 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

34 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

38 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

47 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

48 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

55 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

55 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.