Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Nasional Berbak-Sembilang Dikembangkan jadi Ekowisata

image-gnews
Kebakaran hutan di Taman Nasional Berbak, Jambi. REUTERS/Andreas Sarwono
Kebakaran hutan di Taman Nasional Berbak, Jambi. REUTERS/Andreas Sarwono
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Sumatera Selatan berambisi menambah daftar destinasi wisata berkelas dunia dengan menjadikan Taman Nasional Berbak-Sembilang menjadi kawasan ekowisata unggulan di tanah air.

Untuk itu Taman Nasional Berbak-Sembilang akan diusulkan menjadi cagar biosfer dunia yang baru ke UNESCO. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan, dengan dijadikan kawasan ekowisata bukan hanya lingkungan yang terselamatkan, tapi masyarakat sekitar juga menjadi sejahtera.

"Eksplorasi alam dilakukan dengan cerdas sehingga tidak merusak karena menjadi tempat wisata," katanya di Palembang, Selasa, 24/7.  Wiratno saat itu berbicara disela-sela sidang ke-30 The Man and Biosphere International Co-ordinating Council (MAB-ICC) UNESCO, di Palembang, Sumatera Selatan, 23-28 Juli 2018.

Dia mengatakan banyak kawasan ekowisata yang sudah sukses di Indonesia, seperti Cibodas dan Desa Kali Biru di Yogya. Dengan diusulkannya kawasan Berbak-Sembilang ke UNESCO, pemerintah berharap dapat mempercepat menjadikan kawasan ini sebagai ekowisata. Sebagai langkah awal aka nada percapatan pembangunan infrastruktur dan juga penyadaran warga sekitar.

Berbak Sembilang merupakan Taman Nasional seluas 205.750 hektare di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Kawasan ini selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktober. Areanya yang merupakan hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar dapat menjadi potensi wisata susur sungai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto mengatakan masyarakat sekitar hutan harus memiliki kehidupan layak sehingga tidak menjadikan hutan sebagai alat memenuhi kebutuhan. Bila kebutuhan pokok mereka terpenuhi, akan mengurangi ketergantungan dari pemanfaatan hasil hutan.

"Riset menyimpulkan dengan ekowisata maka manusia di sekitar hutan secara tidak langsung diajak menjaga alam," katanya.

PARLIZA HENDRAWAN (Palembang)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

22 Desember 2023

Tracking mangrove yang terdapat di kawasan ekowisata Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Foto: PLN UIW NTB,
PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

Setelah pembangunan tracking mangrove ini selesai, kawasan wisata itu akan dilengkapi aula pertemuan yang dapat digunakan sebagai lokasi camping.


Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

30 November 2023

PT Eco Solutions Lombok (ESL) melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan eko wisata di kawasan Hutan Lindung Sekaroh, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Selasa, 28 November 2023. Foto: Istimewa
PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

PT Eco Solutions Lombok (ESL) lakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama ekowisata di Hutan Lindung Sekaroh, Lombok Timur, NTB.


Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

5 September 2023

Wakil ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

Pengembangan pariwisata yang mengarah ke wisata alam harus konsisten dilakukan karena merupakan salah satu jawaban mengatasi polusi


Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

30 Juli 2023

Rangkong cula burung yang dianggap sebagai penyambung roh antara yang mati dan yang hidup. Replikanya digunakan untuk upacara adat gawai kenyalang. Foto: @carlacvsantos
Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

Yayasan Rangkong Indonesia mengungkapkan ada potensi ekowisata pengamatan burung rangkong atau enggang yang bisa dikembangkan.


Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

23 Mei 2023

Hutan Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan. Dok. Istimewa
Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

Desa wisata itu juga memiliki hutan mangrove seluas 70 hektare yang didalamnya tumbuh 9 spesies mangrove.


6 Destinasi Ekowisata di Indonesia yang Harus Dikunjungi dan Dilestarikan

16 Agustus 2022

Satwa Komodo di Taman Nasional Komodo. Shutterstcok
6 Destinasi Ekowisata di Indonesia yang Harus Dikunjungi dan Dilestarikan

Di dalam ekowisata juga menekankan pada konservasi budaya, ekonomi masyarakat lokal, dan pemberdayaan sosial masyarakat.


Ekowisata Bale Mangrove Terapkan Deposit Refund agar Kawasan Bersih Sampah

14 Agustus 2022

Destinasi wisata Bale Mangrove di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dok. Muhammad Nursandi
Ekowisata Bale Mangrove Terapkan Deposit Refund agar Kawasan Bersih Sampah

Penerapan deposit refund untuk pemilahan sampah di ekowisata Bale Mangrove ini diinisiasi Tim Dosen Pulang Kampung IPB.


Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

1 Agustus 2022

Wisatawan di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Dok.TEMPO/Fully Syafi
Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.


6 Rekomendasi Destinasi Ekowisata di Pulau Jawa dan Bali untuk Keluarga

30 Juni 2022

Stone Garden di Padalarang, Bandung Barat (Dok. Oyo)
6 Rekomendasi Destinasi Ekowisata di Pulau Jawa dan Bali untuk Keluarga

Ekowisata mengusung konsep pariwisata alternatif, mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan masyarakat, serta pendidikan.