TEMPO.CO, Jakarta - Mencari kuliner ndeso atau makanan rumahan di sepanjang jalur pantura di kawasan Jawa Tengah tidaklah sulit. Sejumlah warung makan di jalur yang menghubungkan Kota Semarang sampai Panarukan itu siaga dengan sederet pilihan menu menarik.
Seperti di Rembang, hampir semua warung tepi jalan rata-rata menyediakan kuliner utama berupa penganan berat khas dapur sederhana. Tempo mencoba menyusuri warung-warung makan di Rembang, khususnya Lasem, yang berada di tepi jalan utama, pada 15-18 Juli lalu.
Dari kunjungan ke beberapa warung makan tersebut, rata-rata penjaja menyediakan 20-30 menu lauk. Namun ada satu menu kuliner yang hampir selalu ada di etalase kaca, yakni makanan yang dibungkus daun pisang dan dikemas seperti nasi bungkus mini.
Sri Susana, penjaja makanan ndeso di kawasan Lasem, Rembang, mengatakan menu itu biasa disebut botok. Botok hampir mirip pepes. Bahan utamanya kelapa muda yang dikepal dan dicampur dengan komplemen bumbu, lalu dikukus setelah dibungkus dengan daun.
Bedanya, bila pepes kerap dianggap sebagai lauk, botok ini memiliki fungsi pengganti sambal. Maka itu, botok akan diberi campuran cabai rawit. "Ada juga campuran yang enggak boleh ketinggalan, yakni petai Cina," kata Sri saat ditemui di warungnya, Desa Karangturi, Lasem, Jawa Tengah, Selasa, 17 Juli 2018.
Botok sebenarnya merupakan menu yang akrab di dapur para ibu di Jawa Tengah sampai Yogyakarta. Namun tiap daerah biasanya memiliki pelengkap isi yang berbeda. "Ada yang berisi campuran kelapa parut sama petai Cina saja, ada yang dicampuri ikan atau udang," ujar Sri.
Di Rembang, yang notabene merupakan daerah pesisir dan tambak, masyarakatnya akan melengkapi sajian botok dengan udang. Udang yang digunakan berasal dari tambak sehingga selalu segar. Udang menambah sensasi gurih pada sambal kelapa yang memang sudah enak itu.
Biasanya, botok dimakan pakai sayur dan nasih hangat. "Kalau ada sayur bening, sayur asem, atau sayur bayam pasti ada botok," ujar Sri.
Botok dijual cukup murah per bungkus. Rata-rata harganya Rp 1.000-3.000. Namun, sekali makan, Anda tak mungkin cukup hanya melibas sebungkus botok. Gurih kuliner sederhana ini sungguh nendang dan akan membuat Anda terus menambah.