Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencecap Pagi di Desa Wisata Mantar Sumbawa Barat

Reporter

image-gnews
Panorama pegunungan di Sumbawa yang terselimuti awan terlihat dari bukit Desa Mantar, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, 28 Maret 2018. Desa Mantar yang dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan ini terkenal akan keindahan panoramanya. TEMPO/Charisma Adristy
Panorama pegunungan di Sumbawa yang terselimuti awan terlihat dari bukit Desa Mantar, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, 28 Maret 2018. Desa Mantar yang dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan ini terkenal akan keindahan panoramanya. TEMPO/Charisma Adristy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siraman sinar mentari terasa menyubit kulit. Meski berada di daerah perbukitan, cahaya hangat mulai berubah menjadi menyengat. Padahal, jarum jam baru menunjukkan pukul 07.30. Mungkin memang begitu lah pagi di Bumi Undru – nama lain dari Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Niat ingin segera menikmati keindahan Desa Wisata Mantar di Kecamatan Poto Tano, tampaknya harus tertunda beberapa saat. Saya harus tertahan di Dusun Tapir, kampung terdekat desa wisata tersebut.

Padahal sengaja pagi-pagi berangkat dari Taliwang, ibukota Kabupaten Sumbawa Barat, yang ditempuh dalam waktu 35 menit. Namun hingga pukul 09.00 tak kunjung juga bisa melaju ke desa wisata yang berada di ketinggian 630 meter di atas permukaan laut itu.

Jadilah pagi yang resah buat saya karena mobil 4 WD yang dinanti tak kunjung tiba. Padahal, menuju desa wisata yang kini secara administratif berada di Desa Tuananga itu, cuma bisa dicapai menggunakan jenis kendaraan tersebut.

Jarum jam terus bergeser. Kendaraan yang dinanti tak kunjung tiba. Akhirnya, tak ada pilihan selain menumpang sepeda motor warga yang hendak pulang. Ternyata, jalur lumayan terjal dengan salah satu sisi jurang. Rasa ngeri semakin terasa ketika si pengemudi mengatakan pernah ada kecelakaan maut karena pengendara tak cermat. Jalan berkelok, sempit, dan terjal memang perlu kehati-hatian. Lengah sedikit, kendaraan bisa terperosok ke jurang.

Seorang pengemudi sepeda motor melaju di punggung bukit Desa Wisata Mantar, Sumbawa Barat. Tak jauh dari lokasi para penggiat paralayang memulai aksinya. TEMPO/Rita Nariswari

Jalur kelok berbahaya pun lewat, saya memasuki perkampungan, dengan kekhasannya berupa rumah panggung kayu hingga bertemu tanah lapang di ketinggian. Inilah punggung Bukit Mantar, tempat para penyuka paralayang bisa mengudara dan penikmat keindahan bisa duduk termangu menatap Selat Alas, Pulau Panjang, dan delapan pulau kecil yang dikenal sebagai Gili Balu. Tentunya juga Pelabuhan Poto Tano yang berjarak sekitar 29 kilometer dari Desa Wisata Mantar.

Pagi yang cerah, Gunung Rinjani pun dari kejauhan kentara jelas. Desa-desa di bawah seperti Seteluk dan Senayan pun tertangkap mata dengan jelas. Saya datang bukan di hari libur, jadi suasana cukup sepi. Kios yang ada pun tutup. Namun tak lama ada sekelompok anak-anak yang datang mengagetkan menggunakan bersepeda motor.

Ahhh… saya sedikit ngeri karena di sisi lain punggung bukit ternganga jurang. Di sanalah biasanya para pegiat paralayang meluncur bebas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Pulau Paserang, Si Molek yang Tersembunyi di Selat Alas

Tiga  Festival di Sumbawa Selama Bulan Juli 

5 Pantai yang Asyik Disusuri di Sumbawa Barat

Desa Wisata Mantar sebenarnya punya banyak keunikan. Kehadiran keturunan Portugis yang dulu terdampar di perairan di bawah Bukit Mantar yang akhirnya tinggal di sini dan rumah-rumah yang unik. Ada juga lokasi pengambilan gambar film Serdadu Kumbang. Dan satu tahun terakhir diramaikan juga spot selfie dengan papan kata-kata unik.

Sayang waktu untuk berkeliling tak terlalu banyak, seandainya dari pukul 07.00 sudah nangkring di desa wisata yang mendapat sebutan Negeri di Atas Awan ini mungkin saya bisa menyapa beberapa penduduk setempat.

Saya tak punya pilihan untuk kembali meliuk di jalanan menurun, dan perjalanan pulang lebih cepat, hanya 25 menit sudah tiba kembali di Desa Tapir. 

RITA NARISWARI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

7 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

11 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

15 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

41 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.


Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

1 Februari 2024

Berbagai kegiatan dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto. dok. Pengelola Dersa Wisata Nglanggeran
Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

Gibran sebut soal desa wisata saat debat cawapres lalu. Apa saja syarat menjadi desa wisata?


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

31 Januari 2024

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.