TEMPO.CO, Yogyakarta - Berbagai atraksi budaya dipersembahkan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta guna menyambut api obor Asian Games di Yogyakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Kesenian yang ditampilkan antara lain tetabuhan gamelan serta tarian Sekar Pudyastuti.
Selanjutnya, api obor Asian Games dikirab menuju Museum Dirgantara dan dikawal drum band klasik dari pasukan Bregodo.
Ketua Umum Komite Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Tohir mengatakan perhelatan Asian Gemas tidak hanya menjadi event olahraga, tapi juga momentum mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.
"Kita sekaligus bisa mempromosikan citra Indonesia di dunia," katanya dalam jumpa pers di Museum Dirgantara, Yogyakarta, Selasa. "Budaya kita seperti yang kita saksikan hari ini, juga makanan, dan lain-lain menjadi sorotan dunia."
KASAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna (ketiga kanan), didampingi Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan), dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir (kedua kanan) menerima api obor Asian Games 2018 dari Susy Susanti di Lanud Adisutjipto, DI Yogyakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Obor ini akan dibawa berkeliling ke sejumlah daerah. ANTARA/Ismar Patrizki
Menurut Erick, pemilihan Yogyakarta sebagai kota pertama persinggahan api obor Asian Games di Indonesia adalah keputusan yang tepat. Menurut rencana, api obor Asian Games akan berada di Yogyakarta selama tiga hari, 17-19 Juli 2018.
Pada Kamis akan dilakukan kirab api obor Asian Games melalui rute sepanjang 11,5 kilometer. Setelah itu, api dibawa ke kota Solo.
Torch Organizer Asian Games Virza Rezkyana Indra menuturkan api obor Asian Games yang diambil dari India itu akan disatukan dengan api abadi Mrapen di Candi Prambanan. Api dibawa berlari dalam bentuk tinder.
Tinder adalah semacam perangkat yang dipakai untuk membawa api obor Asian Games agar tetap menyala saat dibawa dalam perjalanan jauh.
ANTARA | PRIBADI WICAKSONO
Artikel lain: Mengenal Hogweed, Tanaman yang Bisa Menyebabkan Luka Bakar