Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melirik Oleh-oleh Lurik dari Sleman Yogyakarta

Reporter

image-gnews
Para penenun dari Desa Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY, membuat lurik dalam warna-warna yang menyegarkan. TEMPO/Rita Nariswari
Para penenun dari Desa Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY, membuat lurik dalam warna-warna yang menyegarkan. TEMPO/Rita Nariswari
Iklan

TEMPO, Jakarta -Bosan dengan oleh-oleh batik khas Yogyakarta? Mungkin sesekali belilah kain lurik. Jenis kain yang ditenun secara manual ini indah untuk dibuat berbagai busana.

Tak hanya model surjan seperti yang digunakan para abdi dalem keraton. Tapi bisa menjadi blus, celana pendek atau kulot. Asyiknya, bila membeli lurik di tempat pembuatannya, seperti di Dusun Sangubanyu, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Dari pusat Yogyakarta sekitar 15 kilometer, 

Saya temukan lokasi pembuatan lurik ini yang dikelilingi persawahan. Di bagian depan ada papan yang sudah terpasang bertahun-tahun, Industri Tenun Sari Puspa. Suasananya cukup sepi. 

Penenun dari Desa Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY, memadukan beberapa warna segar untuk lurik hasil tenunannya. TEMPO/Rita Nariswari

Masuk ke bagian dalam maka gulungan lurik warna-warni pun terlihat di berbagai sisi. Ada juga dalam lemari kaca dalam lipatan. Di sisi kiri terlihat ruangan untuk menenun. Terlihat beberapa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Cukup sepi hanya ada empat ibu yang berkreasi. Ada yang menenun lurik panjang, ada pula yang membuat stagen, dan dua ibu yang tengah membikin kain lap dan kain pel.

“Lagi musim tanam pagi, jadi sebagian pada pergi ke sawah,” ujar Lusi, yang kini melanjutkan usaha lurik ayahnya. Musim panen dan musim tanam padi biasanya memang sepi dari penenun. Karena menenun menjadi salah satu pilihan pekerjaan kala tak ada aktivitas di sawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Yogyakarta Sambut 1.500 Wisman Peserta Kongres Perempuan 

Yogyakarta Bangun Diorama Sejarah dengan Teknologi Modern

Variasi corak lurik, tergantung dari selera pasar. Kebetulan memang akhir-akhir ini, orang senang dengan warna-warna segar. Jadilah, lurik yang dibuatnya terlihat dalam warna-warna cerah, seperti merah dalam berbagai gradasi warna. Meski warna-warna gelap tetap dimunculkan seperti cokelat dan biru tua. Lurik dari Sari Puspa juga pernah dipesan ke mancanegara seperti Jepang dan Australia. Harga lurik dengan tergantung lebarnya, ada yang lebar 1,15 meter, ada juga 70 sentimeter. Harganya mulai Rp 35 ribu. 

Pemesanan juga muncul dari dinas-dinas yang ada di DI Yogyakarta untuk pembuatan seragam dinas. Meski kini jumlah pengrajinnya terus menurun, namun Lusi berencana tetap mempertahankan usaha ayahnya yang telah dimulai sejak 1965 tersebut. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

4 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

17 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

1 hari lalu

Sosis Solo. TEMPO | ASTARI SAROSA
8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

Jika Anda sedang liburan ke Solo, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Solo. Ada serabi, sosis Solo, hingga abon khas Solo.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.