TEMPO.CO, Surakarta - Kota Surakarta saat ini menambah satu unit bus tingkat atau doubledecker yang digunakan sebagai sarana angkutan wisata. Bus baru itu akan menemani bus tingkat Werkudara yang telah beroperasi sejak 2011 silam.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan bus baru itu akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung di kota itu. "Selama ini minat wisatawan untuk berkeliling kota menggunakan bus tingkat Werkudara cukup besar," katanya saat meresmikan operasional bus tingkat anyar itu, di Solo, Kamis, 12/7.
Sking tingginya minat wisatawan menggunakan bus Werkudara, kesempatan untuk perawatan bus tersebut jadi sangat terbatas. "Sehingga dengan adanya bus baru ini nantinya perawatan bisa dilakukan secara bergantian," katanya.
Wisatawan yang ingin menggunakan alat transportasi wisata itu cukup merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu tiap untuk perjalanan reguler. Mereka bisa menikmati jalan-jalan di kota itu selama tiga jam.
Wisatawan yang berombongan juga bisa menyewa bus itu dengan beaya Rp 800 ribu untuk satu trip. "Tarif untuk bus wisata ini sudah diatur dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi," kata Rudyatmo.
Selain bus tingkat, Surakarta juga memiliki transportasi wisata berupa kereta uap kuno yang biasa disebut Sepur Klutuk Jaladara. Wisatawan bisa merasakan sensasi menaiki kereta api berumur lebih dari seabad di atas rel yang melintas di tengah kota.
Bus tingkat wisata baru itu diperoleh Pemerintah Kota Surakarta dari tanggung jawab sosial (CSR) Bank Mayapada melalui Tahir Foundation. "Kami telah menyumbang bus tingkat untuk beberapa kota, seperti Jakarta, Surabaya dan Surakarta," kata pendiri Bank Mayapada, Dato Sri Tahir.
Dia berharap bus yang dihibahkan itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. "Hibah ini merupakan wujud nyata dukungan pelaku usaha terhadap pelayanan publik," kata Tahir.
AHMAD RAFIQ (Solo)