TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma optimistis bahwa Taman Harmoni di Keputih, Surabaya bisa menjadi tujuan wisata kelas dunia jika terus dikembangkan.
Sebab taman tersebut berkonsep bunga, “Jadi, seluruhnya berbunga, baik pohonnya maupun semaknya. Seluruhnya berbunga," kata dia usai acara tanam pohon bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Sunarta di Taman Harmoni Surabaya, Kamis, 12/7.
Baca juga: 4 Kuliner Penghilang Lapar saat Tengah Malam di Surabaya
Acara tersebut digelar dalam rangka bakti sosial memperingati Hari Bakti Adhiyaksa ke-58 dan HUT ke-18 HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini. Selain menanam poohn, juga ada pembuatan biopori. Ada pun yang pohon yang ditanam, antara lain, Jokorondo, Pule, Mahoni dan beberapa jenis lainnya.
Pada kesempatan itu Risma mengisahkan ikhtiarnya membangun Taman Harmoni. Dulunya, kata dia, tempat itu adalah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Lalu TPA pindah ke Benowo dan tanah itu sempat tidak dikelola selama hampir 10 tahun.
"Ketika saya menjabat kepala pertamanan, tanah ini tidak bisa ditanami apapun, karena masih mengeluarkan gas metan yang berbahaya,” kata Risma. Tapi ia tak menyerah, dan memanfaatkan lahan itu untuk ditanami bambu.
Lalu saat awal-awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ada penelitian Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang menyatakan tanah tersebut sudah tidak mengandung gas metan lagi. Kondisi tanah dinilai sudah stabil.
Risma lalu menanam beragam tumbuhan di lahan tersebut. "Pokoknya saya tanami apapun yang kita punya. Sejak saat itu, penanaman di sini terus berlanjut."
Hingga kini lahan Taman Harmoni baru dimanfaatkan sepertiganya dari luas keseluruhan sekitar 60 hektare. Risma berharap kementerian dan juga CSR dari berbagai perusahaan bersedia menanam di taman itu. Maka Risma mengucapkan terima kasih kepada kejaksaan yang melakukan bakti sosial di Kota Surabaya dan Taman Harmoni ini.
Perjuangan Risma dan jajarannya tak sia-sia. Taman Harmoni kini terlihat indah dan hijau, sehingga menginspirasi beberapa kalangan. "Bahkan, Singapura pun tertarik belajar ke Surabaya dari segi taman dan hijaunya kota," kata Risma.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Sunarta mengatakan penghijauan ini merupakan bentuk bakti sosial yang biasa dilakukan kejaksaan. "Kami juga menyadari sebagai bagian dari masyarakat. Jadi, kami bukan hanya melulu soal penindakan hukum, tapi juga berbuat untuk masyarakat," kata Sunarta. Dia menyatakan siap mendukung apapun kegiatan Pemkot Surabaya berikutnya.
ANTARA
Artikel Lain: Menjajal Pepes Bandeng Kuliner Andalan di Surabaya