TEMPO.CO, Jakarta -- Konten perjalanan kini menjadi bagian yang tak terlepas dari pelancongan seseorang. Hal itu terbukti dari studi World Youth Student and Educational (WYSE) Travel Confederation yang baru-baru ini merilis hasil riset mereka mengenai karakter wisatawan milenial.
Melalui The Millennial Traveller Report, WYSE menjabarkan bahwa turis modern kini tidak puas bila hanya berlibur dengan berdiam di sekitar pantai. Mereka umumnya memilih kegiatan atraktif saat berlibur. Misalnya, mendatangi suatu tempat wisata yang tengah menggelar konser musik besar.
Ada juga yang menghabiskan waktu liburan dengan berwisata kuliner di berbagai restoran lokal. Atau juga mencari tantangan, seperti menikmati arung jeram dan menyusuri jalur pendakian unik.
Sepiring pisang goroho di tepi Danah Linow, Tomohon, Sulawesi Utara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Sebuah agen komunikasi berbasis di Bali, Accommindo, dalam rilis yang diterima Tempo pada Sabtu, 7 Juli 2018, menambahkan, pengalaman lokal yang unik juga turut didambakan turis saat ini. Selain itu, turis kini mulai tertarik dengan tempat-tempat wisata yang pernah diulas dalam sebuah film.
Direktur Utama Accommindo Tom O’Brien memberi contoh pariwisata Thailand yang naik daun setelah film The Beach tayang. Film itu menceritakan kisah backpacker dengan Leonardo DiCaprio sebagai bintangnya, rilis pada 2000. Pengambilan gambar dilakukan di kawasan Maya Bay, dekat Phuket.
Setelah film muncul, angka wisatawan masuk Thailand mengalami lonjakan besar. Bangkok dengan kawasan Khao San Road dan pulau-pulau selatan Thailand pun menjadi kawasan surga bagi para backpacker.
Baca Juga:
Pada Hari Lebaran Kuta Mandalika Resmi Terbuka untuk Umum
4 Wisata Ini Gratis di Labuan Bajo
100 Layang-layang Keren Akan Hiasi Langit Pantai Tanjung Lesung
Karena itu, strategi pemasaran perjalanan pun berkembang. Saat ini, menurut O'Brien, pendekatan terbaik untuk memasarkan sebuah perjalanan adalah menyajikan pengalaman penjelajahan seseorang kepada wisatawan. Misalnya seperti yang ditunjukkan dalam film The Beach atau referensi film lainnya.
Adapun untuk pengembangan pemasaran pariwisata Indonesia, sebuah laman yang memuat konten pariwisata penting digalakkan untuk menggaet pasar milenial. Misalnya dari perilisan video pendek, film, atau konten-konten sejenisnya.
O'Brien mencontohkan perusahaannya baru-baru ini meluncurkan laman meluncurkan thenexten.com untuk mendukung pengembangan 10 Bali Baru. Laman tersebut merupakan blog yang menampilkan kabar-kabar teranyar tentang destinasi wisata baru di Nusantara.
Laman ini diklaim mampu mendorong milenial untuk mengunggah konten-konten berisi daerah tujuan wisata. Pengunggahnya ialah siapa saja yang berminat. Entah seorang blogger, videografer, atau reporter. Mereka dapat menayangkan konten tempat wisata di sana. Misalnya menayangkan spot 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan pemerintah.
Adapun untuk pengembangan 10 Bali Baru yang disesuaikan dengan selera milenial, Accommindo juga bekerja sama dengan Smailing DMC. Keduanya tengah mengembangkan konten perjalanan untuk tujuan wisata baru yang diprioritaskan di Indonesia. "Peran kami adalah mengembangkan pemasaran konten berdasarkan pengalaman seseorang yang sifatnya menginformasikan, menghibur, dan menginspirasi," ujar CEO Smailing DMC Jason Lim.
Menurutnya, destinasi wisata Indonesia yang ikonis bisa menjadi inspirasi cerita sekaligus sebagai lokasi produksi film bila terus-terusan dipasarkan melalui konten yang menggugah. Sebab, Indonesia adalah negara dengan latar budaya, sejarah, dan monumen-monumen yang megah dan kaya.