TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan jalan tol yang nyaris menghubungkan ujung barat Pulau Jawa dengan ujung timur, membuat jalur Pantai Utara alias Pantura mulai sepi. Seperti dalam musim arus mudik dan arus balik kemarin, jutaan mobil pribadi pindah ke jalur tol ketimbang tetap menyusuri Pantura.
Kelengangan jalur Pantura itu justru mulai dinikmati oleh pengguna jalan yang setia melintasi rute Daendels tersebut. Jetri Elvis, misalnya, warga Cikarang ini memilih tetap menggunakan Pantura saat pulang kampung dan lalu kembali di libur lebaran kemarin.
Dia dan keluarganya mudik ke Semarang pada H-4, dan kembali ke Cikarang beberapa hari setelah lebaran. Dan karena tak lagi terjebak kemacetan dia punya waktu leluasa sehingga bisa digunakan untuk menikmati wisata kuliner di setiap kota yang dilewati.
Saat melewati Cirebon, misalnya, mereka mencari jajanan lokal seperti nasi jamblang dan empal gentong. Lalu ketika melintas di Brebes, mereka membeli telur asin untuk oleh-oleh.
Dia membandingkan jika lewat jalan tol Cipali hal itu pasti tak bisa mereka lakukan. "Di jalan tol Cipali kami tidak bisa menikmati perjalanan karena begitu terjadi kemacetan, siap-siap tersiksa dengan antrian panjang dan tidak bisa kemana-mana. Kalau melewati Pantura, kami bisa mampir sambil menikmati kuliner setempat," kata dia.Anggota komunitas FedTriot Bekasi saat mudik dengan sepeda melintasi jalur Pantura, Kalipasung, Cirebon, Ahad, 10 Juni 2018. TEMPO/Subekti
Hal yang sama juga dialami Sukirman, 50 tahun, warga Ciputat, Tengerang Selatan yang berlebaran ke rumah mertuanya di Jepara. Dengan menggunakan mobil pribadi bersama istri dan dua anak perempuannya dia melewati jalan nasional.
Menjelang keberangkatan pada H-3, anak tertua Sukirman yang duduk bangku perguruan tinggi di Bandung, mencari informasi seputar lokasi wisata dan atraksi kuliner. Dari hasil menjelajahi informasi di dunia maya, maka disusunlah jadwal menikmati sajian kuliner maupun tempat wisata sepanjang Pantura.
Mereka pun menikmaiti empal gentong di Cirebon, tahu aci di kota Tegal, nasi grombyang (Pemalang), dan rica-rica entog (Kendal). Komplit, pokoknya
"Kami sekeluarga mudik ke Jepara tanpa target harus cepat sampai, yang penting kami menikmati perjalanan sekaligus berwisata," kata Sukiran, yang ditemui saat mengisi bahan bakar di Pemalang.
Antara yang mudik Lebaran pada H-4 dari Bekasi Timur (Jawa Barat) menuju Semarang dan bersambung sampai Lasem (Jawa Tengah), juga menikmati kenyamanan Jalur Pantura. Berangkat menjelang magrib, hampir tidak pernah ditemui kemacetan panjang. Bahkan rute antara Pekalongan dan Semarang, kendaraan bisa dipacu hingga rata-rata 90 km/perjam.
Dan, kondisi jalan yang mulus membuat perjalanan semakin menyenangkan.
ANTARA
Artikel lain: Menjelajahi 8 Pulau Wisata dalam Paket Wild West Sumbawa Cruise