TEMPO.CO, Jakarta - Seorang traveler asing asal Prancis berinisal MB, 22 tahun, dikabarkan mengalami kejadian tak menyenangkan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 19 Juni. Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pemandu lepas setelah menyambangi Cunca Wulang, salah satu objek wisata air terjun di Manggarai Barat.
Peristiwa ini bukan yang perdana. Di India, kasus pemerkosaan terhadap traveler perempuan terjadi beberapa kali. Bahkan, pemerintah negara tersebut sempat melarang turis perempuan berjalan sendirian pada malam hari.
Baca juga: Kiat Melakukan Travelling Solo di Akhir Pekan
Lantaran beragam kejadian kurang menyenangkan ini, tak berarti traveler perempuan mengurungkan niat perjalanan ke luar negeri sendiri. Sejumlah traveler internasional pernah menulis tip untuk para wisatan yang hendak jalan-jalan solo agar aman, semisal Ciar Johnson.
Tempo juga pernah mewawancarai seorang solo traveler asal Belanda, Suzanne van de Beek, yang melakukan penjelajahan di beberapa negara di Asia Tenggara seorang diri, beberapa waktu lalu. Berikut ini tip yang dihimpun.
1. Bertemu dengan solo traveler lainnya
Berangkat melancong sendiri bukan berarti di tempat wisata Anda juga harus sendirian. Beek mengaku, selama traveling ke negara-negara lain, ia selalu mencari teman baru untuk diajak mengeksplorasi tempat yang dikunjungi. Biasanya, ia menemukan teman di hostel. “Bisa teman lokal, atau sama-sama turis asing,” katanya. Dengan berjalan bersama, ia merasa lebih aman.
2. Peka dan awas terhadap lingkungan sekitar
Solo traveler perempuan, Ciara Johnson, melalui akun Twitter-nya @hey_ciara menulis, para perempuan ketika berjalan sendiri sebaiknya mengawasi apa pun yang ada di sekitarnya. “Ketika saya berjalan, saya sepenuhnya menyadari apa yang terjadi di sekitar saya. Saya mengawasi mobil-mobil yang melaju melewati saya atau siapa pun yang memperlambat atau mempercepat jalan mereka untuk mendekati saya,” katanya, Maret lalu. Ia menyarankan para traveler lebih peka terhadap sekitarnya, meski dengan suara jejak langkah sekalipun.
3. Memilih pakaian yang tepat
Beek juga pernah bercerita bahwa ia akan menyesuaikan pakaian yang ia gunakan dengan tempat yang dikunjunginya. Ia pun menghindari membawa pakaian yang terlalu terbuka kalau sedang berjalan sendiri.
4. Berhati-hati mengunggah lokasi di media sosial
Ciara Johnson menyarankan pelancong tidak mengunggah informasi lokasi secara real time atau saat itu juga. Hal itu dilakukan untuk menghindarkan diri dari orang yang ternyata sedang mengintai. “Saya biasanya hanya mengunggah foto atau berbagi tempat saya berada, begitu saya sudah pergi dari tempat itu. Anda benar-benar tidak pernah tahu siapa yang mengintai. Waspada akan unggahan langsung di media sosial,” ujarnya.
5. Cermati lokasi dan semua kebiasaan serta norma masyarakatnya
Riset selalu penting dilakukan sebelum traveling. Ciara Johnson mengaku tak pernah absen mencari tahu tentang norma budaya, kebiasaan, cara berpakaian, tingkat kriminalitas, bencana alam, iklim politik, dan lain-lain bila akan melakukan perjalanan.
6. Jangan bepergian dengan membawa semua barang berharga
Hal yang paling penting dibawa saat melancong adalah uang tunai dan alat komunikasi yang dibutuhkan. Ia menyarankan para solo traveler perempuan tak menggunakan perhiasan. “Saya akan meninggalkan semua barang berharga itu,” kata Ciara.
Pada saat berjalan malam hari pun, sebaiknya barang seperti kamera ditinggal di penginapan. “Lalu saya akan memegang tas saya langsung di depan saya, dengan tangan berjaga jika suatu saat saya berada di area yang ramai. Ini untuk menghindari copet,” kata Ciara.
7. Menyimpan uang tunai di beberapa tempat
Memisahkan tempat penyimpanan uang juga penting dilakukan. Bila hilang salah satunya, Anda masih memiliki cadangan uang yang diamankan di tempat lain. Misalnya, sebagian uang ditaruh di dompet. Sebagian lainnya di koper.
Artikel lain: Warga akan Tangkap Buaya yang Nampang di Pantai Wisata Lombok Barat