TEMPO.CO, Jakarta - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Universitas Parahyangan Bandung (WISSEMU), Fransiska Dimitri Inkiriwang (24 tahun) dan Mathilda Dwi Lestari (24), yang berhasil mendaki tujuh puncak gunung tertinggi dunia, terakhir puncak Everest Mei lalu, telah bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pertemuan itu digelar di kantor Star Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 8 Mei.
“Selamat atas prestasi yang luar biasa. Kalian telah menjadi kebanggaan bangsa,” kata Moeldoko seperti tertuang dalam rilis yang diterima Tempo. Kedua srikandi yang disebut menjadi perempuan pertama yang menuntaskan tujuh puncak dunia itu menurut Moeldoko telah menggelorakan nama Indonesia.
Keberhasilan keduanya pun dinilai dapat memacu semangat para atlet Asian Game untuk meraih prestasi. Nantinya, Moeldoko tak menampik apabila Fransiska dan Mathilda akan didapuk menjadi duta bangsa.
“Misalnya menjadi duta antinarkoba. Karena sangat ironis saat mereka bisa berprestasi habat, anak-anak muda lain berkubang dengan penyalahgunaan narkoba,” ucap Moeldoko.Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Everest dimulai dari Desa Zhaxizongxiang, yang berada di ketinggian 4.150 mdpl. instagram.com
Selain itu, dua mahasiswi Universitas Parahyangan ini dianggap menjadi contoh yang baik untuk generasi muda. Semangatnya pun harus diviralkan.
“Mereka ini orang-orang hebat, yang selalu menjadikan tantangan sebagai kebutuhan,” ujarnya.
Fransiska dan Mathilda telah mendaki tujuh puncak dunia. Perjalanannya dimulai dari mendaki puncak Carstensz, Papua, pada 13 Agustus 2014. Lalu dilanjutkan Elbrus di Eropa pada 15 Mei 2015; Kilimanjaro, Afrika, pada 24 Mei 2015; Aconcagua, Amerika Selatan, pada 30 Januari 2016; Vinson Massif, Antartika pada 4 Januari 2017; Denali, Amerika Utara pada 7 Juli, dan Everest pada 17 Mei 2018.
Perjalanan menuju puncak terakhir dalam rangkaian ekspedisi mendaki gunung tertinggi dunia di Everest dilakukan selama 30 hari. Mereka menempuh jalur utara melalui Tibet.
Fransiska dan Mathilda menyatakan kelegaannya lantaran ekspedisi yang direncanakan selama 4 tahun ini kelar. Mereka pun berniat membikin buku yang berisi perjalanan mereka selama menuntaskan puncak-puncak dunia. “Kami ingin merancang sesuatu yang informatif,” ujar Mathilda di kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juni.
Artikel lain: 3 Lokasi Kuliner Indonesia Sempat Disambangi Anthony Bourdain