TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan waralaba makanan cepat saji McDonald atau McD baru-baru ini merilis menu tematik barunya, yakni ayam kremes sambal matah. Menu berbumbu Nusantara itu bukan yang pertama kali diproduksi perusahaan tersebut.
Sejak tahun lalu, McD merilis paket-paket menu berciri khas kuliner Tanah Air. Belum lama ini, nasi uduk dan nasi daging tumis cabe ijo menjadi menu khas Nusantara yang dijual sebagai menu temporernya.
Baca juga: Sambal Indonesia Gugah Lidah Orang Rusia
Seperti menu sebelumnya, ayam kremes sambal matah pun direncanakan dijual pada momentum khusus. Kali ini untuk menyambut Ramadan dan Lebaran. “Dijual mulai 4 Juni sampai 8 Juli besok,” kata seorang pramusaji di gerai McD Senayan, Dika, saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Juni 2018.
Sejumlah orang tampaknya cukup penasaran dengan menu baru McD tersebut dan membicarakannya di media sosial. “Dari tampilannya, sambal matah bukan seperti itu,” ucap Wahyu Adityo yang mencoba menebak rasa melalui pesan pendek media sosial Instagram, Rabu, 6 Juni.
Sedangkan Christa Elim, yang sudah menjajal sejak hari pertama menu ayam goreng sambal matah dirilis, mengatakan rasanya mirip dengan sambal bawang. “Biasa saja. Ayamnya enggak ada bedanya dengan ayam biasa,” ujarnya.
Tempo pun mencoba memesan ayam kremes sambal matah keluaran McD tersebut pada Kamis, 7 Juni. Kali ini untuk pilihan menu sahur. Saat memesan, pramusaji akan menawarkan dua paket menu ayam kremes sambal matah, yakni paket ayam dan paket spesial.
Paket ayam terdiri atas nasi, ayam goreng, sambal matah, topping kremes, dan kedondong fizz atau minuman soda rasa sirup kedondong. Sedangkan paket spesial ditambahi dengan telur yang dimasak ala scrumble.
Pada banner, sambal matah yang ditampilkan adalah sambal berisi irisan cabai hijau, cabai merah, serai, dan bawang merah. Warnanya pun segar seperti cabai dan bawang mentah yang baru diiris.
Namun penampilan aslinya setelah pramusaji menyajikan ternyata cukup berbeda dengan gambar pada banner. Sambal matah yang menjadi jualan utamanya justru jauh dari perkiraan.
Tampak sambal yang dikemas dalam cup plastik sudah berwarna cokelat dan terlihat matang. Cabai, serai, dan bawangnya sudah bercampur dan mengambang dalam minyak. Sepertinya sambal matah ini digoreng, tak seperti sambal matah original.
Ketika dicocol dengan ayam, sambal matah racikan McD terasa seperti sambal matah masak. Ada padanan rasa asam, asin, gurih, dan pedas.
Adapun wangi bawang dan serainya masih menyengat segar, tapi terasa sudah matang kena penggorengan. Sedangkan pedas cabainya tak terlalu menampar lidah.
Bagi pecinta pedas, sambal matah McD kurang dapat memenuhi hasrat. Apalagi pramusaji tidak memperkenankan konsumennya menambah sambal. Cara agar pedasnya nampol, pembeli bisa memesan ayam dengan varian spicy yang memiliki citarasa pedas.
Namun untuk penyuka makanan tak pedas, sambal ini cukup cocok dan bisa dinikmati. Travel blogger pemilik akun Insatgram @gagaldiet saat dihubungi Tempo mengaku sambalnya pas di lidahnya yang tidak menggemari cabai. “Cocok buat aku. Enggak pedas,” tuturnya.
Adapun tambahan kremes cukup memberi variasi lain. Terasa sensasi kriuk berlapis ketika kremes itu disantap bersama kulit ayam goreng McD yang memang sudah garing. Secara keseluruhan, menu ayam kremes sambal matah ini lebih bisa diterima di lidah ketimbang menu sebelumnya, yakni ayam nasi uduk.
Ayam kremes sambal matah bisa menjadi pilihan Anda untuk menu sahur yang berbeda. Namun sebaiknya untuk santap dinihari, jangan sertakan semua sambalnya karena perut akan bergjolak setelahnya.
Menu ayam kremes sambal matah ini dibanderol Rp 31.818 untuk paket ayam biasa. Sedangkan untuk paket spesial dijual seharga RP 37.727.