Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Mengintip Cendrawasih di Hutan Papua: Jangan Mandi

image-gnews
Cendrawasih jantan di Hutan Ficirie, Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Foto: Tim Ekspedisi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Pemerintah Darah Kabupaten Tambrauw/Sendy Aditya
Cendrawasih jantan di Hutan Ficirie, Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Foto: Tim Ekspedisi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Pemerintah Darah Kabupaten Tambrauw/Sendy Aditya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Tambrauw di Papua Barat diduga menjadi spot pengamatan burung cendrawasih terbaik. Sebab, secara geografis, wilayah ini berada di antara dataran tinggi dan dataran rendah sehingga menaungi semua spesies cendrawasih yang hidup di dua areal itu.

Salah satu spot pengamatan berada di Distrik Miyah. Waktu tempuhnya lebih-kurang 4-5 jam dari Ibu Kota Sementara Tambrauw, Sausapor. Untuk dapat mengamati burung, wisatawan harus memenuhi beberapa syarat.

Hal ini disampaikan oleh penduduk lokal, Vince dan Sleke, saat mengantar Tempo bersama tim ekspedisi dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata dan Pemerintah Kabupaten Tambrauw pada 18 Mei lalu. "Karena cenderawasih itu burung sensitif, jadi kita harus tahu beberapa hal," ujarnya. Berikut ini syarat yang harus dipenuhi oleh pelancong.

1. Tidak pakai wewangian atau lebih baik tidak mandi
Cendrawasih adalah burung yang sangat sensitif terhadap penciuman. Maka, ia bisa menghirup aroma wewangian dari manusia. Bila wisatawan datang menggunakan parfum atau bau sabun, burung yang menjadi ikon Papua itu akan enggan menampakkan diri. Maka itu, lebih baik tidak mandi lebih dulu saat akan mengamati cendrawasih.

2. Jaga suara
Selain tidak disarankan mandi, saat mengamati cendrawasih, wisatawan harus menjaga suara. Sebab, burung berjuluk bird of paradise ini sangat peka pendengarannya. Dalam radius ratusan meter, ia dapat mendengar suara manusia.

3. Sembunyi di balik pohon
Burung cendrawasih sangat peka terhadap penglihatan. Ia bisa melihat gerak-gerik manusia dari ketinggian titiknya terbang atau bertengger. Maka itu, agar tak terdeteksi oleh mata cendrawasih, wisatawan sebaiknya bersembunyi di balik pepohonan.

4. Menggunakan baju berwarna gelap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunakan baju warna gelap agar ak terdeteksi cnedrawasih. Kaus cokelat, hijau tua, dan hitam akan membuat pengamat bisa menyaru dengan alam sekitar.

5. Persiapan fisik dan kesabaran
Menyaksikan cendrawasih memang butuh perjuangan. Tak dapat langsung instan menyaksikannya seperti di kebun binatang. Di alam liar, wisatawan perlu masuk dan jalan kaki ke hutan yang masih rapat.

Medan yang tidak terduga dan batang serta akar pohon yang masih melintang bebas membuat wisatawan harus sangat berhati-hati. Belum lagi harus jeli mengamati duri rajam atau binatang yang mungkin dijumpai. Maka itu, biasanya, kondisi fisik dan stamina harus fit supaya tak ambruk di jalan.

Kesabaran pun harus dipupuk lantaran perlu waktu lama untuk menunggu cendrawasih muncul. Namun semua perjuangan akan terbayar setelah menyaksikan burung berbulu warna-warni itu menyanyi nyaring dan menari-nari lincah.

5. Bangun pagi buta
Seperti mengejar lanskap matahari terbit, mengamati cendrawasih juga harus dilakukan pagi-pagi buta. Sebab, biasanya, burung-burung itu akan bermain di hutan pada pukul 06.00-10.00. "Setelah itu mereka akan pergi cari makan dan kembali lagi sore atau malam," kata Vince.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Jenis Cendrawasih, Burung Surga yang Hidup di Indonesia

17 November 2023

Petugas menunjukkan burung Cendrawasih yang telah mati saat gelar kasus penyelundupan satwa langka di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 27 Februari 2015. Ratusan satwa langka yang akan diselndupkan tersebut ditemukan dari atas  kapal motor (KM) Gunung Dempo dari Papua. TEMPO/Fully Syafi
7 Jenis Cendrawasih, Burung Surga yang Hidup di Indonesia

Ada banyak jenis burung cendrawasih. Di Indonesia, terdapat 7 jenis yang terkenal cantik hingga dijuluki burung dari surga.


Jokowi Pakai Pakaian Adat Tanimbar, Ada Pesan Soal Pemilu 2024 yang Ingin Disampaikan

16 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan baju adat dari Tanimbar, Maluku  didampingi Ibu Iriana Joko Widodo melambaikan tangan saat tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/spt
Jokowi Pakai Pakaian Adat Tanimbar, Ada Pesan Soal Pemilu 2024 yang Ingin Disampaikan

Preisden Jokowi dinilai ingin menyampaikan pesan soal Pemilu 2024 dengan memilih pakaian adat Tanimbar


Kontroversi Mahkota Cenderawasih Jadi Suvenir PON, Burung Sakral di Papua - Bali

5 September 2021

Ibu Kota Burung Cenderawasih
Kontroversi Mahkota Cenderawasih Jadi Suvenir PON, Burung Sakral di Papua - Bali

Ketahui kesakralan burung cenderawasih bagi masyarakat Papua dan Bali.


Jenis Burung di Indonesia Tahun Ini: Bertambah 18, Terancam Hilang 31

29 April 2021

Burung empuloh janggut (Alophoixus bres). Jenis ini termasuk di antara burung di Indonesia yang status keterancamannya meningkat pada tahun ini. Burung Indonesia-Muhammad Meisa.
Jenis Burung di Indonesia Tahun Ini: Bertambah 18, Terancam Hilang 31

Penambahan juga tak seluruhnya berasal dari jenis yang benar-benar baru. Ada dua jenis baru burung yang berasal dari pemecahan taksonomi.


Baku Tembak TNI dengan Kriminal Bersenjata Kembali Terjadi di Papua

19 Februari 2021

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Baku Tembak TNI dengan Kriminal Bersenjata Kembali Terjadi di Papua

Baku tembak TNI dengan KKB kembali terjadi di Papua, tepatnya di Distrik Omukia. Satu orang KKB tewas.


11 Senjata TNI AD Hilang dari Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

15 Februari 2020

Petugas SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, 20 Agustus 2015. Sebanyak 25 jenazah yang dibawa pesawat Trigana Air jenis twin otter dan helikopter TNI AD jenis Mil Mi-17, untuk dibawa ke RS Bhayangkara di Jayapura ANTARA/Andika Wahyu
11 Senjata TNI AD Hilang dari Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

Sebelas senjata api milik TNI AD yang ada di Heli MI-17 hilang.


Pelihara Merak dan Cendrawasih, Pria Bali Divonis 7 Bulan

13 Juli 2019

Burung Cendrawasih di Hutan Nonggou di Distrik Sausapor Papua Barat (dok. Kemenpar)
Pelihara Merak dan Cendrawasih, Pria Bali Divonis 7 Bulan

I Ketut Purnita divonis 7 bulan penjara dan denda Rp10 juta dengan subsider 3 bulan kurungan gara-gara memelihara burung merak dan cendrawasih


Mengintip Cendrawasih Bersolek di Pedalaman Tambrauw Papua Barat

10 Maret 2019

Burung Cendrawasih di Hutan Nonggou di Distrik Sausapor Papua Barat (dok. Kemenpar)
Mengintip Cendrawasih Bersolek di Pedalaman Tambrauw Papua Barat

Jika alam ini bisa jadi juru bicara semesta, barangkali ia akan dengan mudah mengungkap rahasia di mana sang cendrawasih itu biasa bersolek.


Pembunuhan Pekerja di Papua, Pasukan Gabungan Evakuasi 12 Warga

5 Desember 2018

Personil TNI menyiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Nduga, di Kodim 1702 Jayawijaya, Wamena, Papua, Selasa, 4 Desember 2018. Penembakan ini terjadi pada, Ahad, 2 Desember 2018 lalu. ANTARA/Marius Frisson Yewun
Pembunuhan Pekerja di Papua, Pasukan Gabungan Evakuasi 12 Warga

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol Infantri Dax Sianturi mengatakan tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi 12 warga dari Nduga, Papua.