TEMPO.CO, Jakarta -Kenya adalah rumah bagi petualangan safari terbesar di dunia. Atraksi alam dan kehidupan hewan liar di negara yang terletak di kawasan Afrika Timur itu telah berkembang sejak abad ke-14. Hingga kini, Kenya mampu menarik sedikitnya 2 juta wisatawan asing.
Baca: Wisata Berkemah Makin Digemari, Kenali Jenis-jenis Tenda
Turis dari berbagai negara datang untuk menyaksikan sejumlah atraksi kehidupan liar. Misalnya rusa kutub yang bermigrasi, gajah yang berkeliaran di Taman Nasional Amboseli, dan lautan flamingo merah jambu di Taman Nasional Danau Nakuru.
Anda mungkin salah satu orang yang memiliki mimpi bertandang ke Kenya, meski bagi banyak orang, negara tersebut belum cukup familiar. Apalagi untuk orang Indonesia.
Kenya adalah salah satu negara yang cukup disarankan untuk disambangi saat melancong ke Afrika untuk bersafari. Sebab, dibandingkan dengan wilayah lain, seperti Tanzania dan Aznzibar, Kenya lebih terjangkau.Seekor badak putih betina, Patu memakan rumput di kawasan konservasi Ol Pejeta di Taman Nasional Laikipia, Kenya, 20 Maret 2018. Patu kini telah berusia 17 tahun. REUTERS/Baz Ratner
Namun, jika hendak datang ke sana, ada beberapa informasi yang sebaiknya dipelajari, mengingat Afrika adalah wilayah yang sangat luas. Berikut 6 di antaranya:
1. Uang yang harus disiapkan
Indeks Backpacker Afrika dan Timur Tengah yang dikeluarkan Daily Bacpacker Index untuk Narobi mencatat, biaya hidup per hari di Kenya mencapai US$ 43,29 per hari atau setara dengan RP 601 ribu di Jakarta.
Angka itu sudah termasuk biaya menginap di hotel paling murah di kota, dua kali naik transportasi umum, tiga kali makan, sekali mencoba bir lokal, dan mengunjungi wisata satu kali dalam sehari.
2. Mengecek paspor dan visa
Seperti ke negara lain, pastikan paspor berlaku hingga 6 bulan setelah Anda meninggalkan Kenya selepas liburan. Adapun untuk masuk Kenya, wisatawan harus membayar US$ 50 atau setara dengan Rp 649 ribu. Visa ini akan berlaku 3 bulan.
Jika Kenya bukan satu-satunya negara ingin yang dikunjungi, Anda bisa mengajukan visa ke pihak Pariwisata Afrika Timur. Biayanya sekitar US$ 100 atau setara dengan RP 1,3 juta. Negara yang dapat disambangi ialah Kenya, Urgada, dan Rwanda. Vise itu berlaku selama 90 hari.Seekor singa jantan berlari setelah menyerang warga di daerah Isinya, Kenya, 30 Maret 2016. Mohawk merupakan salah satu singa yang paling dikenal wisatawan di Taman Nasional Nairobi. REUTERS/Stringer
3. Mata uang resmi
Mata uang resmi Kenya adalah shilling Kenya (Ksh) dan tersedia dalam kepingan 50, 100, 200, 500, dan 1.000 Ksh.
4. Tip pemandu wisata
Tidak ada peraturan wajib di Kenya bagi wisatawan untuk memberikan tip pada porter atau pemandu wisata. Namun, cara wisatawan memberi tip di sana berbeda dari tempat lain, yakni lewat kotak yang terdapat di restoran atau hotel.
5. Vaksin
Kenya termasuk dalam zona demam kuning. Maka itu sebelum ke Kenya, Anda harus vaksin lebih dulu ketika mendarat di sana. Saat pulang, Anda akan diminta menunjukkan kartu vaksinasi demam.
6. Transportasi
Ada beberapa cara untuk berkeliling sepanjang kota selama Anda tinggal di Kenya. Perjalanan antarkota dengan kereta api adalah salah satunya. Layanan kereta menghubungkan Kota Nairobi dengan Sungai Athi, Kitengela, dan Syokimau.
Jika berencana melakukan perjalanan jarak jauh, kereta api mungkin bukan pilihan terbaik karena rute yang disedikan terbatas. Namun, jika berencana pergi ke Mombasa dari Nairobi, ada opsi kereta malam.
Jika mencari fleksibilitas dan memiliki anggaran besar, Anda bisa memilih menyewa mobil. Jalan-jalan di Kenya sudah diaspal dan dirawat dengan baik. Keadaan ini membuat mengemudi relatif mudah dan nyaman berkendara.
Adapun perjalanan termurah dan ternyaman adalah dengan bus, baik untuk perjalanan jarak dekat atau jarak jauh. Bus di Kenya umumnya tepat waktu dan dapat diandalkan. Jika mencari pengalaman yang penuh petualangan, Anda bisa naik bus.
AFRICA.COM | KENYAINFORMATIONGUIDE.COM