TEMPO.CO, Pekanbaru -Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, memasang dua unit kamera pengintai guna melacak harimau sumatera (panthera tigris sumatrae). Hal itu dilakukan setelah ada temuan jejak-jejak si kucing belang itu di Indragiri Hulu.
"Kami pasang kamera pengintai (trap) dua unit untuk memantau harimau tersebut," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Jumat, 1/6. Dua kamera pengintai tersebut dipasang di lokasi temuan jejak-jejak harimau--yang diduga harimau dewasa.
Lokasi itu berada di areal perkebunan sawit PT Seko Indah, Desa Lembah Dusun Gading, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu. "Dari kamera pengintai juga nanti diketahui apakah kemunculan itu terus-terusan, atau hanya numpang lewat cari makan saja. Kalau terus-terusan berarti kita akan ambil langkah-langkah selanjutnya," kata Mulyo.
Masyarakat sudah melaporkan kemunculan harimau tersebut sejak awal pekan ini. Laporan itu kemudian dikonfirmasi melalui temuan jejak-jejak harimau tersebut yang diduga sedang mencari makan. Daya jelajah harimau diketahi sangat besar dan bisa mencapai puluhan hingga ratusan kilometer.
Hutomo belum dapat memastikan dari mana asal satwa tersebut. Namun, diketahui di lokasi tersebut terdapat beberapa kantong harimau, salah satunya adalah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Belum lama ini, seekor harimau sumatera betina bernama Bonita sempat muncul di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
Bonita adalah harimau betina berusia empat tahun. Hewan buas ii sempat menewaskan dua orang sebelum berhasil ditangkap belum lama ini. Pencarian Bonita menjadi proses pencarian dan evakuasi terlama di Indonesia.
ANTARA