TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat-Jenderal Australia di Bali bekerja sama dengan Trash Hero Kertalangu dan Eco-Bali Recycling mengadakan gerakan kebersihan di Pantai Biaung, Desa Kertalangu, Denpasar Timur, Sabtu, 2/6. Kegiatan ini juga melibatkan melibatkan 100 relawan.
Gerakan kebersihan pantai tersebut merupakan kegiatan pertama dalam rangka "Inisiatif Waste to Wealth". Program yang digelar selama seminggu itu adalah upaya mempromosikan praktik pariwisata ramah lingkungan di Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Artis lingkungan hidup Australia yang terkenal secara internasional, Dr John Dahlsen bergabng dalam kegiatan ini. Begitu jug mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dr Dahlsen dan mahasiswa ISI akan menggunakan limbah yang ditemukan di pantai-pantai di Bali untuk membuat instalasi seni selama lokakarya "Waste to Wealth" tersebut. Karya itu akan diberi nama "Waste as Art" dan dilaksanakan di ISI Denpasar, pada Senin, 4/6.
Instalasi seni kolaboratif tersebut akan dipamerkan selama seminar "Waste to Wealth" di Alila Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, 5 Juni. Di acara ini Dr Dahlsen akan tampil sebagai pembicara tamu.
Konsul-Jenderal Australia Dr Helena Studdert mengatakan dia percaya ada cara-cara kreatif dan inovatif untuk melihat limbah. “Banyak limbah dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dialihkan, mengubahnya menjadi aset berharga," ujar dia.
Evie Hatch dari Trash Hero Kertalangu berharap acara ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang sampah di pantai-pantai di Bali. “Dan untuk mendorong orang-orang bekerja sama memecahkan masalah ini."
Ketut Mertaadi dari Eco Bali memberikan demonstrasi bagaimana cara memisahkan sampah yang dikumpulkan di pantai agar bisa didaur ulang.
Dalam kegiatan ini sebanyak 42 karung sampah non organik dengan berat total 350 kg berhasil dikumpulkan. Selain itu, satu truk sampah organik juga berhasil dikumpulkan.
Kalangan relawan yang ikut ambil bagian, antara lain, anggota masyarakat dan kepala Desa Kertalangu, beberapa LSM lingkungan dan komunitas seperti Trash Hero Saba, Tol Tol, Dolly Hardliner, KNSP, Bye Bye Plastic, dan Malu Dong.
Dr Studdert berterima kasih kepada para pendukung dan sukarelawan yang membantu membersihkan pantai. "Keberhasilan hari ini adalah awal yang baik bagi inisiatif Waste to Wealth," kata dia.
ANTARA
Artikel lain: 36 Obyek Wisata di Jalur Pantai Selatan Siap Isambangi Pemdik