Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinggalkan Everest, Dua Pendaki Indonesia Menuju Kathmandu

image-gnews
Perjalanan Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, untuk mencapai puncak Gunung Everest memakan waktu tujuh hari yang di mulai pada 10 Mei 2018 dan berhasil mencapai puncak pada 17 Mei 2018. instagram.com
Perjalanan Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, untuk mencapai puncak Gunung Everest memakan waktu tujuh hari yang di mulai pada 10 Mei 2018 dan berhasil mencapai puncak pada 17 Mei 2018. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pendaki mahasiswi, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, terus turun dari lereng Gunung Everest. Kemarin, anggota tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (WISSEMU) itu sudah meninggalkan Everest Base Camp.

"Mereka segera meninggalkan base camp menuju Kathmandu," kata Carolina, anggota tim pendukung di Bandung, Senin, 21 Mei 2018. Kondisi keduanya dikabarkan sehat.

Di ibu kota Nepal itu, kedua pendaki akan beristirahat sambil menunggu jadwal kepulangan, yang diperkirakan sampai di Tanah Air pada 1 Juni mendatang. Mereka akan menikmati suasana kota. "Paling eksplorasi kota," ujar Carolina.

Dalam proses pendakian sebelumnya, Fransiska dan Mathilda sudah menjejakkan kaki di Kathmandu, Nepal, pada Jumat, 30 Maret 2018, pukul 14.00 WIB atau 12.45 waktu setempat. Mereka saat itu hanya punya waktu dua hari untuk menyelesaikan urusan administrasi pendakian dan melengkapi perbekalan.Fransiska (kiri) dan Mathilda dari tim WISSEMU di puncak Gunung Everest, 17 Mei 2018 (Dok.Tim)

Pada 1 April 2018, tim WISSEMU sudah harus bergerak ke Dunche, kota di atas gunung berketinggian 2.030 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hanya menginap semalam, mereka harus bergegas melakukan aklimatisasi, yakni penyesuaian tubuh pada ketinggian tertentu.

Danau Gosaikunda (4.380 mdpl) adalah tujuan saat itu dengan masa tempuh enam hari berjalan kaki. Dalam perjalanan itu direncanakan tiga titik pemberhentian, yakni di Shin Gompa (3.330 mdpl), Laurebina (3.950 mdpl), dan Gosaikunda (4.380 mdpl).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan itu berujung pada misi utama ke puncak Gunung Everest yang berketinggian 8.848 mdpl. Fransiska dan Mathilda menggenjot fisik dan tenaga yang tersisa hingga sukses tiba di puncak pada pukul 05.50 waktu setempat atau 07.05 WIB.

“Puji Tuhan, summit! Saat ini tanggal 17 Mei 2018, pukul 05.50, Sang Saka Merah Putih berkibar di puncak Everest! Bendera Indonesia di tujuh puncak dunia! Keberhasilan ini kami persembahkan untuk persatuan bangsa! Untukmu Indonesia!" kata Hilda lewat alat komunikasi satelit.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Artikel lain: Di 3 Negara Afrika Ini Harry dan Meghan Markle Akan Berbulan Madu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

52 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika. Foto: Canva
17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.


Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

31 Oktober 2023

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Gunung Everest di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global


Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

31 Oktober 2023

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan seorang pejabatnya, Parthiban A/L Kandasamy, 38 tahun, meninggal saat melakukan pendakian ke Everest.


Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

27 Juli 2023

Pendaki gunung Norwegia Kristin Harila,  di Kathmandu, Nepal 4 Mei 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

Seorang wanita Norwegia dan pemandu sherpa-nya berhasil mendaki 14 puncak gunung di atas 8.000 meter hanya dalam waktu 3 bulan.


Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

2 Juni 2023

Ngima Tashi Sherpa berjalan sambil menggendong seorang pendaki Malaysia saat menyelamatkannya dari zona kematian di atas kamp empat di Everest, Nepal, 18 Mei 2023. Pemandu sherpa Nepal ini menyelamatkan pendaki Malaysia yang bergelantungan di tali dan menggigil kedinginan. Gelje Sherpa/Handout via REUTERS
Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

Seorang pemandu Everest melihat pendaki Malaysia tu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut "zona kematian".


Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

26 Mei 2023

Foto yang diabadikan pada 11 November 2020 ini menunjukkan pemandangan pegunungan Annapurna di Nepal. Annapurna Base Camp (ABC) salah satu destinasi jalur pendakian di barisan Pegunungan Himalaya yang tak kalah tersohor dengan Everest Base Camp.  (Xinhua/Tang Wei)
Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

Seorang pendaki Nepal yang mendaki Gunung Everest mencatatkan rekor ke-28 kalinya minggu ini.


Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

21 Mei 2023

Pendaki melintasi sungai gletser kering menuju Periche. Dingboche dan Lobouche terdapat tempat bernama Periche dan Thukla. Pericha adalah desa kecil yang sangat indah berada di samping aliran sungai gletser yang jernih. Foto: Robertus Robet
Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

Satu pendaki anggota tim Misi Everest Malaysia 2023 meninggal, dan seorang lainnya hilang setelah mencapai puncak gunung tertinggi dunia itu.


Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

4 Mei 2023

Suasana di Everest Base Camp, Nepal. Pendakian ke Puncak Everest dari sisi Nepal, bermula dari Everest Base Camp (EBC), di ketinggian 5.364 meter. Untuk mencapai EBC, pengunjung harus melalui penerbangan domestik dari Kathmandu ke Lukla. Foto: Robertus Robet
Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

Dr Podolskiy dan timnya menghabiskan tiga minggu menggigil di Gletser Trakarding-Trambau dengan pemandangan penuh Gunung Everest.


Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

16 Januari 2023

Co-pilot Anju Khatiwada. Foto : ABP News )
Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

Anju Khatiwada, co-pilot yang menjadi salah korban jatuhnya pesawat Yeti Airlines Nepal, menyusul suaminya, seorang pilot yang tewas 16 tahun lalu.