TEMPO.CO, Jakarta - Dua pendaki mahasiswi, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, terus turun dari lereng Gunung Everest. Kemarin, anggota tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (WISSEMU) itu sudah meninggalkan Everest Base Camp.
"Mereka segera meninggalkan base camp menuju Kathmandu," kata Carolina, anggota tim pendukung di Bandung, Senin, 21 Mei 2018. Kondisi keduanya dikabarkan sehat.
Di ibu kota Nepal itu, kedua pendaki akan beristirahat sambil menunggu jadwal kepulangan, yang diperkirakan sampai di Tanah Air pada 1 Juni mendatang. Mereka akan menikmati suasana kota. "Paling eksplorasi kota," ujar Carolina.
Dalam proses pendakian sebelumnya, Fransiska dan Mathilda sudah menjejakkan kaki di Kathmandu, Nepal, pada Jumat, 30 Maret 2018, pukul 14.00 WIB atau 12.45 waktu setempat. Mereka saat itu hanya punya waktu dua hari untuk menyelesaikan urusan administrasi pendakian dan melengkapi perbekalan.Fransiska (kiri) dan Mathilda dari tim WISSEMU di puncak Gunung Everest, 17 Mei 2018 (Dok.Tim)
Pada 1 April 2018, tim WISSEMU sudah harus bergerak ke Dunche, kota di atas gunung berketinggian 2.030 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hanya menginap semalam, mereka harus bergegas melakukan aklimatisasi, yakni penyesuaian tubuh pada ketinggian tertentu.
Danau Gosaikunda (4.380 mdpl) adalah tujuan saat itu dengan masa tempuh enam hari berjalan kaki. Dalam perjalanan itu direncanakan tiga titik pemberhentian, yakni di Shin Gompa (3.330 mdpl), Laurebina (3.950 mdpl), dan Gosaikunda (4.380 mdpl).
Perjalanan itu berujung pada misi utama ke puncak Gunung Everest yang berketinggian 8.848 mdpl. Fransiska dan Mathilda menggenjot fisik dan tenaga yang tersisa hingga sukses tiba di puncak pada pukul 05.50 waktu setempat atau 07.05 WIB.
“Puji Tuhan, summit! Saat ini tanggal 17 Mei 2018, pukul 05.50, Sang Saka Merah Putih berkibar di puncak Everest! Bendera Indonesia di tujuh puncak dunia! Keberhasilan ini kami persembahkan untuk persatuan bangsa! Untukmu Indonesia!" kata Hilda lewat alat komunikasi satelit.
ANWAR SISWADI (Bandung)
Artikel lain: Di 3 Negara Afrika Ini Harry dan Meghan Markle Akan Berbulan Madu