TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Museum Kebangkitan Nasional akan menggelar Festival Museum Kebangkitan Nasional selama empat bulan penuh. Festival telah dimulai pada 19 Mei lalu dan bakal berakhir pada 14 Agustus nanti.
Festival Kebangkitan Nasional yang dihelat di Jalan Abdul Rachman, Senen, Jakarta Pusat, selama empat bulan itu, diklaim lebih meriah lantaran berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, peringatannya tak cuma dilaksanakan dengan upacara bendera, tapi juga dengan kemeriahan lain yang dikemas dalam bentuk rangkaian acara.
Agenda yang disiapkan untuk festival, di antaranya selfie competition, pembagian suvenir gratis, pembagian doorprize, photo booth, dan bazaar Ramadan. Pengelola juga menyiapkan lomba serta kontes yang melibatkan masyarakat umum. Misalnya, lomba paduan suara, kompetisi film pendek, kompetisi band cover lagu nasional, lomba sketsa, dan kontes fotografi.
Wisatawan yang datang ke museum tersebut, selama empat bulan, tak cuma bisa menikmati koleksi, tapi juga dapat mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan. Saat rangkaian festival berlangsung, pengunjung tidak akan dipungut biaya tambahan. Mereka hanya perlu membayar retribusi masuk.
Pengelola Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan festival ini untuk mempromosikan museum kepada masyarakat. Sebab, belakangan, keberadaan museum mulai diabaikan. Selain itu, museum juga tengah digencarkan sebagai ruang ramah publik dan ruang aspiratif.
Baca Juga:
“Inilah merupakan salah satu upaya agar negara dapat hadir langsung ke tengah-tengah kehidupan masyarakat,” kata pengelola Museum Kebangkitan Nasional dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu, 20 Mei 2018.
Melalui kegiatan Festival Museum Kebangkitan Nasional 2018, masyarakat diharapkan mengenal dan memaknai semangat kebangkitan nasional Indonesia yang kini telah memasuki tahun ke-110.