Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Duo Srikandi, Ini Pendaki Indonesia Seven Summiters Lain

image-gnews
Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, melintasi jalur Intermediate Camp di ketinggian 5.800 mdpl, naik ke Advanced Base Camp di 6.400 mdpl, yang titik tujuan berikutnya North Col 7.020 mdpl, lalu Camp 1 di posisi 7.050 mdpl. instagram.com
Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, melintasi jalur Intermediate Camp di ketinggian 5.800 mdpl, naik ke Advanced Base Camp di 6.400 mdpl, yang titik tujuan berikutnya North Col 7.020 mdpl, lalu Camp 1 di posisi 7.050 mdpl. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unversitas Parahyangan (WISSEMU) menorehkan rekor baru setelah mencapai puncak Gunung Everest, Kamis, 17 Mei 2018. Duo anggota tim itu, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang seumur 24 tahun, tercatat sebagai tim pendaki putri pertama Indonesia yang meraih tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh lempeng benua dunia atau Seven Summits. Keduanya menambah daftar pendaki muda Seven Summiters dari Indonesia.

Tim WISSEMU mengulang kesuksesan tim seniornya dari kampus yang sama, yaitu Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unversitas Parahyangan (ISSEMU). Anggotanya empat orang mahasiswa yaitu Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting. Mereka tergabung dalam ekspedisi periode 2009-2011.

Masih dari Bandung juga, tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Wanadri yang beranggotakan Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fadjri Al Lufhfi dan Nurhuda, menyusul masuk daftar peraih Seven Summits. Pendakian tim Wanadri berlangsung pada periode 2010-2012.

Tujuh puncak itu berada di Gunung Carstensz Pyramid yang berketinggian 4.884 meter dari permukaan laut (mdpl) di Papua mewakili lempeng Australasia. Lalu Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia mewakili Lempeng Eropa, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania yang mewakili Lempeng Afrika, serta Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina yang mewakili lempeng Amerika Selatan.

Adapun Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) di Antartika mewakili lempeng Antartika, dan Gunung Denali (6.190 mdpl) di Alaska yang mewakili lempeng Amerika Utara. Sementara Gunung Everest (8.848 mdpl) di Nepal mewakili puncak tertinggi di lempeng Asia, sekaligus dunia.

Pendaki muda lain dari Indonesia yang ingin menuntaskan misi Seven Summits yaitu dari kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI). Mapala yang mengaku sebagai pelopor rangkaian pendakian Seven Summits dunia di Indonesia, mengawalinya dari puncak Carstensz pada 1972.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya puncak Kilimanjaro, Afrika pada 1983, McKinley di Amerika Utara pada 1989, kemudian Elbrus di Rusia pada 1990.

Kelanjutan pendakian puncak kelima berikutnya sempat terhenti setelah dua pendaki tim yaitu Norman Edwin dan Didiek Samsu meninggal di Gunung Aconcagua saat percobaan pendakian pertama pada 1992. Setahun kemudian Mapala UI kembali mengirimkan tim ke Aconcagua untuk menyelesaikan pendakian pada 1993.

Kabar terbaru dari situs Mapala UI, tim pendaki akan dikerahkan untuk menuntaskan ekspedisi ke puncak Everest. “Dalam gambaran kami, tahun 2019 adalah saat yang paling tepat untuk mempersiapkan pendaki Everest,” kata Ketua Umum Mapala UI, Yohanes Poda Sintong, medio Februari lalu. Niat itu muncul setelah tim Mapala UI meraih puncak keenam di Gunung Vinson Massif pada 7 Januari 2018.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

50 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika. Foto: Canva
17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.


Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

31 Oktober 2023

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Gunung Everest di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global


Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

31 Oktober 2023

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan seorang pejabatnya, Parthiban A/L Kandasamy, 38 tahun, meninggal saat melakukan pendakian ke Everest.


Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

27 Juli 2023

Pendaki gunung Norwegia Kristin Harila,  di Kathmandu, Nepal 4 Mei 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

Seorang wanita Norwegia dan pemandu sherpa-nya berhasil mendaki 14 puncak gunung di atas 8.000 meter hanya dalam waktu 3 bulan.


Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

2 Juni 2023

Ngima Tashi Sherpa berjalan sambil menggendong seorang pendaki Malaysia saat menyelamatkannya dari zona kematian di atas kamp empat di Everest, Nepal, 18 Mei 2023. Pemandu sherpa Nepal ini menyelamatkan pendaki Malaysia yang bergelantungan di tali dan menggigil kedinginan. Gelje Sherpa/Handout via REUTERS
Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

Seorang pemandu Everest melihat pendaki Malaysia tu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut "zona kematian".


Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

26 Mei 2023

Foto yang diabadikan pada 11 November 2020 ini menunjukkan pemandangan pegunungan Annapurna di Nepal. Annapurna Base Camp (ABC) salah satu destinasi jalur pendakian di barisan Pegunungan Himalaya yang tak kalah tersohor dengan Everest Base Camp.  (Xinhua/Tang Wei)
Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

Seorang pendaki Nepal yang mendaki Gunung Everest mencatatkan rekor ke-28 kalinya minggu ini.


Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

21 Mei 2023

Pendaki melintasi sungai gletser kering menuju Periche. Dingboche dan Lobouche terdapat tempat bernama Periche dan Thukla. Pericha adalah desa kecil yang sangat indah berada di samping aliran sungai gletser yang jernih. Foto: Robertus Robet
Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

Satu pendaki anggota tim Misi Everest Malaysia 2023 meninggal, dan seorang lainnya hilang setelah mencapai puncak gunung tertinggi dunia itu.


Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

4 Mei 2023

Suasana di Everest Base Camp, Nepal. Pendakian ke Puncak Everest dari sisi Nepal, bermula dari Everest Base Camp (EBC), di ketinggian 5.364 meter. Untuk mencapai EBC, pengunjung harus melalui penerbangan domestik dari Kathmandu ke Lukla. Foto: Robertus Robet
Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

Dr Podolskiy dan timnya menghabiskan tiga minggu menggigil di Gletser Trakarding-Trambau dengan pemandangan penuh Gunung Everest.


Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

16 Januari 2023

Co-pilot Anju Khatiwada. Foto : ABP News )
Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

Anju Khatiwada, co-pilot yang menjadi salah korban jatuhnya pesawat Yeti Airlines Nepal, menyusul suaminya, seorang pilot yang tewas 16 tahun lalu.