TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pendaki asal Nepal berjumlah delapan orang mencapai puncak gunung Everest pada Minggu, 13 Mei 2018. Mereka merupakan rombongan pendaki pertama yang mencapai puncak di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu pada musim pendakian tahun ini.
Sembari mendaki puncak, mereka juga memperbaiki tali-tali yang ada di Everest. Kedatangan delapan pendaki Nepal telah membantu membuka jalan bagi pendaki lain untuk mencapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.
Baca juga: Menjelang Puncak Everest, Pendaki Indonesia Diterpa Hujan Salju
Ratusan pendaki sedang meramaikan jalur Gunung Everest pada musim pendakian di musim semi ini (April hingga Akhir Mei). Sebanyak 346 pendaki telah mengantongi izin untuk menuju puncak Gunung Everest melalui Nepal.
Sedangkan menurut China Tibet Mountainering Association, 180 pendaki datang dari jalur bagian utara di Tibet.
Selain musim semi, musim gugur di akhir September sampai pertengahan November juga menjadi salah satu musim terbaik pilihan pendaki. Hal ini disebabkan curah hujan saat itu minim dan pemandangan terlihat lebih jelas. Suhu di atas ketinggian 43000 meter saat itu disebut lebih bersahabat.
Salah satu saran kepada para pendaki Everest adalah beristirahat setiap 500 meter, agar tubuh terbiasa dengan tingkat oksigen yang rendah. Saran ini diungkapkan seorang pendaki gunung veteran Chung Kin-man, yang menaklukan Everest pada 2003.
SOUTCHINAMORNINGPOST (SCMP.COM) | MOUNTAIN-FORECAST.COM | NDTV.COM | ELITETREKKERS.COM | INSAN QURANI