TEMPO.CO, Jakarta - Visa sering menjadi hambatan saat merencanakan liburan panjang ke beberapa negara baru. Tak jarang wisatawan Indonesia memilih negara dengan bebas visa, selain menghemat, pengajuan visa masih dianggap sulit.
Memang tidak semua negara membebaskan visa bagi turis-turis Indonesia, seperti Jepang, Australia, Dubai serta masih banyak negara lainnya. Tapi tak perlu ragu untuk mengajukan visa liburanmu, asalkan mengikuti prosedur. Simak 4 hal yang harus diperhatikan saat mengajukan visa untuk pertama kalinya.
Baca Juga:
1. Persiapkan dokumen penting
Syarat yang diberikan negara tujuan untuk pengajuan visa memang berbeda-beda. Tapi dokumen seperti Paspor, pas foto, bukti tiket perjalanan, formulir pengajuan visa, serta data pribadi lainnya wajib dipersiapkan. Kemudian lengkapi semua dokumen sesuai persyaratan.
Baca juga: Siap-siap Banjir Diskon di Dubai, Intip Tawaran di 3 Tempat Ini
Pastikan juga dokumen-dokumen tersebut asli. Selain tidak lengkap, jika dokumen dicurigari keasliannya ataupun editan maka kedutaan bisa saja menolak permohonan penerbitan visa. Lebih parahnya, hal itu merupakan pelanggaran hukum.
Kerugian lainnya jika pengajuan visa ditolak oleh kedutaan, tidak akan ada pengembalian biaya administrasi. Keterangan ini biasanya dicantumkan di situs kedutaan besar negara tujuan.
2. Pilih waktu yang tepat
Permohonan visa yang telah diajukan sampai proses akhir penerbitan visa memakan waktu yang cukup lama dan berbeda-beda. Jangan sampai tiket liburan hangus karena visa yang belum terbit. Pembuatan visa juga tidak dapat dipercepat meskipun mendesak.
Berdasarkan tips yang dilansir dari situs resmi department immigration and border protection Australia, embassy.gov.au, pengunjung harus mengajukan visa lebih awal pada saat musim liburan seperti tahun baru dan natal. Untuk mengunjungi Australia pada musim sibuk seperti itu, disarankan melakukan pengajuan visa setidaknya enam minggu sebelum keberangkatan.
Jangan terlalu cepat juga untuk mengajukan permohonan visa, perhatikan masa kadaluwarsa visa kunjunganmu.
3. Tempat pengajuan visa
Selain di kantor kedutaan atau konsulat negara tujuan, pengajuan visa ke beberapa kedutaan kini sudah bisa dilakukan secara online. Hal ini dapat menghemat waktu anda untuk mempersiapkan hal lainnya.
Misalnya permohonan visa untuk kunjungan ke Australia bisa dilakukan warga Indonesia melalui situs online immi. Sistem E-visa seperti ini lebih mudah dan efisien.
Berbeda dengan pengajuan visa liburan ke Jepang. Dilansir dari situs Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, emb-japan.go, Kedutaan Besar Jepang tidak menerima pengajuan visa liburan. Pengajuan visa liburan bisa dilakukan di Japan Visa Application Center (JVAC) yang terletak di Lotte Shopping Avenue lantai 4, Jakarta Selatan.
Dan untuk warga yang tinggal di wilayah yurisdiksi Konsulat Jenderal Surabaya, Medan, Denpasar dan Kantor Konsuler Makassar, pengajuan tetap dilakukan di konsulat jenderal atau kantor konsuler masing-masing
4. Ketahui Kesediaan Negara Tujuan
Tidak semua negara dapat diakses dengan mudah dan memberikan visa liburan bagi wisatawan begitu saja.
Seperti yang dilansir dari wonderlust.co.uk, terdapat beberapa negara yang cukup sulit menerbitkan visa. Cina misalnya, mereka akan mengecek dokumen Anda lebih rinci, termasuk konfirmasi dari hotel yang telah dipesan. Apalagi jika berencana menetap lebih dari 30 hari, wisatawan harus memberikan detail perjalanan tiap harinya.
Contoh lainnya adalah Iran. Terutama bagi warga yang berasal dari Inggris, Kanada atau Amerika Serikat. Bahkan perempuan yang mengajukan visa harus mengenakan penutup kepala atau rambut di foto paspornya, jika tidak, pengajuan visa dapat ditolak.
Selain Cina dan Iran, Russia dan Turkmenistan juga disebut-sebut memiliki persyaratan yang cukup rumit dalam pengajuan visa.
JAPAN.GO.ID | WONDERLUST | BERBAGAI SUMBER | INSAN QURANI