Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi dan 3 Erupsi di Dunia yang Jadi Destinasi Wisata

Reporter

image-gnews
Sejumlah wisatawan mengabadikan pemandangan Gunung Etna saat menyemburkan lava di Sisilia, Italia, 28 Februari 2017. REUTERS/Antonio Parrinello
Sejumlah wisatawan mengabadikan pemandangan Gunung Etna saat menyemburkan lava di Sisilia, Italia, 28 Februari 2017. REUTERS/Antonio Parrinello
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua gunung berapi di dunia mengalami erupsi dalam waktu berdekatan dua pekan teakhir, yakni Gunung Kilauea di Hawaii (3 Mei) dan Gunung Merapi, Indonesia, pada 11 Mei. Dalam peristiwa semacam ini biasanya berlangsung dua hal secara bersamaan: penyelamatan dan tontonan.

Ada ikhtiar keras menyelamatkan jiwa warga dan yang sudah telanjur menjadi korban erupsi, namun di sisi lain ada yang berusaha menonton peristiwa alam itu dari tempat aman.

Baca juga: Erupsi Merapi, Tip Bertahan di Gunung yang Tiba-tiba Meletus

Di beberapa tempat di dunia, erupsi gunung berapi telah dikemas menjadi paket wisata yang menarik para pelancong.Beriklut tiga diantaranya.

  1. Gunung api Eyjafjallajokull, Islandia.

Gunung yang berada di Islandia ini terakhir kali erupsi pada 2010. Letusan gunung Eyjafjallajokull sempat menjadi sorotan karena menyebabkan gangguan perjalanan udara di Eropa. Namun hal ini tidak menghalangi para pengamat dan wisatawan yang mendaki gunung untuk melihat erupsi lebih dekat.

Seorang editor Pengamat travel Tom Robbins, mengabadikan sejumlah momen ketika erupsi. Dilansir dari theguardian.com, Tom Robbins terlihat menggunakan snowmobile saat mata hari terbenam dengan latar belakang gunung Eyjafjallajokull yang sedang erupsi.

Ribuan wisatawan datang beramai-ramai untuk melihat erupsi dari jarak sekitar 500 meter. Bahkan tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak. Pemandangan Lava yang mengalir seperti Air terjun juga menjadi objek yang menakjubkan.

Terdapat juga penyedia jasa tour menggunakan helikopter bagi wisatawan yang mau membayar sekitar 5 juta rupiah. Pemandangan erupsi dari ketinggian tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Namun karena terlalu takjub dengan keindahannya, para wisatawan lupa bahwa erupsi adalah hal yang berbahaya. Gas berbahaya dan lava panas bisa saja menyerang wisatawan. Pada saat itu setidaknya ada 50 orang wisatawan yang diselamatkan menggunakan helikopter.

  1. Gunung Etna, Italia
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung Erna merupakan bagian dari Etna National Park yang diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2013. Gunung ini menawarkan pertunjukan bak kembang api.  Pengunjung dapat melihat dari dekat muntahan abu dan lahar yang menakjubkan.

Salah satu yang sempat menjadi tontonan adalah erupsi Etna pada tahun 2017. Terlihat dalam vieo yang diunggah oleh chanel RT di Youtube dengan judul Etna eruption : Stunning scene from Europe’s tallest volcano, awak media dan wisataan menonton pemandangan erupsi itu dari jarak dekat. 

Jalur yang biasaanya digunakan wisatawan untuk menikmati pemandangan kawah Gunung Etna adalah Circumetnea Railway. Pendakian dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam.

  1. Gunung Mutnovsky, Rusia

Gunung Mutnovsky merupakan salah satu gunung berapi yang paling menonjol di wilayah pegununang Kamchatka, bagian Timur Rusia. Ketinggian Gunung Mutnovsky mencapai 2.322 meter di atas permukaan laut.

Gunung berapi Mutnovsky, memiliki beberapa kawah yang bergabung memuntahkan semburan air super panas dan gumpalan asap yang mengandung belerang.

Jaraknya yang cukup dekat dari pusat kota dan kesempatan untuk melihat aktivitas vulkanik gunung berapi, menjadikan tempat ini populer bagi wisatawan. 

Dilansir dari sebuah situs pariwisata kamchatkaland.com, Gunung berapi yang masih aktif ini terlihat mengalami erupsi besar pada Maret 2010. Erupsi itu mengakibatkan terbentuknya kawah dengan diameter 200 meter.

TELEGRAPH.CO.UK | RT | INSAN QURANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

12 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

18 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.


Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

19 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

22 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

41 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.


Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

41 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?


Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

41 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

Gempa bumi dirasakan sebagian besar warga DI Yogyakarta pada Senin malam pukul 19.57 WIB, 26 Agustus 2024. Genting di Pasar Prambanan berjatuhan.


Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

42 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini dilaporkan berupa guguran lava dan awan panas.


Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

49 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

Peneliti BRIN tengah meneliti efek erupsi berulang Gunung Merapi terhadap kekeruhan atmosfer. Bisa mengganggu kejernihan udara dan jarak pandang.


Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

49 hari lalu

Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 5 Agustus 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 55 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava 13 kali dengan jarak luncur hingga 1,6 kilometer, Ahad, 18 Agustus 2024.