TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggelar festival kuliner jagung bose, daging sapi asap, dan sambal luat, Sabtu, 21 April 2018. Festival ini mendapat sambutan dari ribuan warga Kota Kupang.
Ribuan warga Kota Kupang pagi tadi memenuhi lokasi car-free day di Jalan El Tari untuk mengikuti festival kuliner ini. Sekitar 18.500 warga Kupang kebagian menikmati pangan lokal tersebut setelah menyerahkan kupon yang telah dibagikan pemerintah setempat.
Baca juga: Berwisata ke Kupang? Ini Obyek Wisata yang Wajib Dikunjungi
"Festival kuliner ini pertama kali digelar dan terbesar di dunia dengan melibatkan 18.500 lebih orang," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man kepada Tempo.
Festival ini, menurut dia, digelar untuk mempertahankan pangan lokal yang sudah mulai hilang di masyarakat. Ini juga merupakan salah satu bentuk kampanye dan promosi tentang pangan lokal di daerah tersebut. "Acara ini menjadi ikon bagi Kota Kupang, yang akan terus kami galakkan," ujarnya.
Dia berjanji akan terus menggelar festival serupa setiap tahun dengan melibatkan berbagai kelompok usaha, seperti Bose, Ikan, dan Kopi (Bisik). "Bisik ini akan kami laksanakan pada Agustus 2018," ucapnya.
Direktur Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Hassan Abud menuturkan Bekraf sangat mendukung festival kuliner yang dapat menjadi daya tarik pariwisata. Dia berharap Kota Kupang dapat menjadi jaringan kota kreatif nasional.
“Antusiasme warga luar biasa. Semoga Kota Kupang juga dapat menjadi jaringan kota kreatif nasional,” kata Hasan.
Sebagai daerah destinasi wisata, NTT, khususnya Kota Kupang, dapat memajukan potensi melalui festival lokal yang mampu mendongkrak ekonomi sekaligus pariwisata.
Artikel Lain: NTT Siap Kembangkan Pulau-pulau Kecil Jadi Tujuan Wisata