TEMPO.CO, Padang Aro - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sedang mempersiapkan standar tarif menginap di rumah gadang yang dijadikan homestay. Ini untuk memberi kepastian kepada turis yang ingin menginap agar tidak perlu lagi tawar-menawar harga.
"Kami bersama pemerintah nagari dan badan usaha milik nagari (BUMNag) sedang melakukan pembahasan standar tarif tersebut, supaya (nantinya) wisatawan betah," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Budaya Solok Selatan Denny Yuliandra, di Padang Aro, Jumat, 19 April 2018.
Baca juga: Perkampungan Rumah Gadang Solok Selatan akan Ditata Ulang
Menurut Denny, aturan tentang tarif itu akan ditetapkan melalui Peraturan Nagari (Perna). Tarif penginapan rumah gadang akan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia.
Denny menegaskan, setiap rumah gadang yang akan dijadikan homestay harus mendapat persetujuan dari kaumnya. “Karena rumah gadang itu milik kaum dan bukannya pribadi.”
Saat ini, setidaknya terdapat 10 homestay rumah gadang di Solok Selatan dan semuanya belum memiliki standar harga. Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria pernah menyebut wisatawan yang akan menginap di rumah gadang mesti tawar-menawar harga dengan pengelola. "Ini yang harus diperbaiki supaya wisatawan tidak takut berkunjung kesana," katanya.
Kawasan seribu rumah gadang sudah dinobatkan sebagai perkampungan adat terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017. Presiden Joko Widodo telah mencanangkan perlunya revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang tersebut.
Solok Selatan adalah daerah pemekaran dari Kabupaten Solok pada 2004. Kawasan ini dianugerahi kekayaan alam dan budaya yang kaya. Selain kawasan seribu rumah gadang, di sini ada juga sumber air panas, jalur pendakian Gunung Kerinci, rumah-rumah adat, dan istana raja.
Juga ada jejak-jejak perjuangan pada masa penjajahan dan penyebaran agama Islam di daerah itu. Pemerintah setempat pun kini tengah gencar mengembangkan pariwisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
ANTARA
Artikel lain: Transit Beberapa Jam di Dubai, Sempatkan Keliling Kota